CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Omicron BA.4 dan BA.5 Jadi Varian Dominan, Gejala Baru Covid-19 Ini Wajib Anda Kenali


Rabu, 20 Juli 2022 / 22:55 WIB
Omicron BA.4 dan BA.5 Jadi Varian Dominan, Gejala Baru Covid-19 Ini Wajib Anda Kenali


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BA.4 dan BA.5 menjadi varian dominan di dunia, termasuk Indonesia. Dan, subvarian baru Omicron ini mengembangkan gejala baru Covid-19 yang wajib Anda tahu.

Secara umum, para ahli mengatakan, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak memiliki gejala yang sangat berbeda dari versi Omicron sebelumnya, yakni:

  • Sakit tenggorokan
  • Suara serak
  • Batuk
  • Kelelahan
  • Hidung tersumbat
  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot

Baca Juga: Sudah Masuk Indonesia, Ini Ciri-Ciri Gejala Subvarian Omicron BA.2.75 atau Centaurus

Namun, mereka yang terinfeksi BA.4 dan BA.5 cenderung kehilangan indera perasa dan penciuman atau mengalami sesak napas, Dr. Peter Chin-Hong, spesialis penyakit menular di Universitas California, mengungkapkan kepada The New York Times.

Joseph Khabbaza, dokter paru dan perawatan kritis di Klinik Cleveland, mengatakan, orang yang terinfeksi BA.4 dan BA.5 cenderung mengalami gejala pernapasan bagian atas, dari pita suara hingga ujung hidung. 

Menurut Khabbaza, lebih banyak pasien dengan sinus tersumbat yang menyakitkan dan sakit tenggorokan parah. Beberapa dari mereka mengira menderita radang tenggorokan karena sangat kesakitan, katanya kepada The New York Times.

Ketika varian baru terungkap dan tingkat vaksinasi meningkat, orang-orang mulai melaporkan gejala yang lebih baru. Bahkan, banyak yang mengeluhkan gejala yang tidak pernah dikaitkan dengan Covid-19 sebelumnya.

Baca Juga: Waspada, Anak Berusia 4 Tahun Meninggal karena Covid-19 di Singapura

Di Inggris, yang mengalami peningkatan tajam dalam kasus akibat BA.5, orang yang terinfeksi subvarian Omicron itu mengeluhkan keringat malam. 

"Satu gejala tambahan dari BA.5 yang saya lihat adalah keringat malam," kata Profesor Luke O'Neill dari Trinity College Dublin kepada stasiun radio Irish, seperti dikutip livemint.com.

Menjawab pertanyaan mengapa orang mengalami gejala baru, Prof O'Neill berkata, "Penyakitnya sedikit berbeda karena virusnya telah berubah".

"Virus yang sedikit berbeda mungkin menimbulkan gejala penyakit yang sedikit berbeda, anehnya, keringat malam menjadi ciri khasnya," ungkap Prof O'Neill. 

"Tetapi yang sangat penting, jika Anda divaksinasi dan Anda mendapat booster, tidak berkembang menjadi penyakit parah adalah pesan untuk terus mengingatkan orang," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×