Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Dua obat baru memang ampuh menurunkan Kolesterol. Namun, obat-obat itu dilaporkan terlalu mahal.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh Institute for Clinical and Economic Review (ICER), peneliti mengulas dua obat yang baru disetujui serta menimbang manfaatnya.
Termasuk menghitung manfaatnya dalam mencegah serangan jantung dan kematian dibandingkan dengan harganya yang mahal.
Dua obat baru itu dilaporkan menurunkan jenis Kolesterol jahat sampai 40% lebih.
Namun, obat itu membutuhkan biaya sekitar US$ 14.000 (sekitar Rp 196 juta).
Menurut para ahli, obat penurun Kolesterol jahat itu seharusnya menghabiskan biaya antara US$ 3.615 hingga US$ 4.811 (sekitar Rp 50 juta hingga Rp 70 juta) setahun.
Harga itu secara aktual akan turun lebih jauh menjadi US$ 2.177 setahun karena biaya total untuk obat-obat baru ini turun ke tingkat di mana dokter dan asuransi tidak akan membatasi pasien untuk menggunakannya agar biaya perawatan kesehatan total masih di dalam perlindungan asuransi.
"Bahkan bila obat-obatan ini digunakan lebih dari 25% pasien yang memenuhi syarat, perusahaan pemberi kerja, asuransi, dan pasien akan menghabiskan rata-rata lebih dariUS$ 20 miliar setahun untuk obat-obatan ini, biaya akan terus membengkak di masa depan," kata Dr Steven D Pearson, pendiri dan Presiden ICER dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Time.com. (Dhorothea)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News