kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Obat ini bisa ganggu antibodi setelah divaksin Covid-19


Jumat, 30 Juli 2021 / 14:44 WIB
Obat ini bisa ganggu antibodi setelah divaksin Covid-19
ILUSTRASI. Obat imunosupresan bisa memengaruhi pembentukan antibodi setelah Anda disuntik vaksin Covid-19.


Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak manfaat vaksin Covid-19 yang bisa Anda dapatkan. Tubuh Anda menjadi lebih terlindungi dari infeksi virus. Saat terinfeksi pun, gejala yang Anda alami lebih ringan. Risiko kematian dan perawatan rumah sakit juga lebih rendah.

Sayangnya, ada beberapa jenis obat yang dapat memengaruhi pembentukan antibodi setelah Anda divaksin. Mengutip dari Best Life (bestlifeonline.com), 30% orang yang mengonsumsi obat imunosupresen tidak memiliki antibodi yang cukup untuk melawan infeksi Virus Corona.

Hasil penelitian itu didapat dari 200 data pasien di Montefiore Health System and Albert Enstein College of Medicine New York. Pasien yang datanya digunakan dalam penelitian itu sudah mendapat dosis penuh dari vaksinasi Covid-19.

Obat imunosupresan biasanya digunakan untuk banyak perawatan. Mulai dari pengobatan kanker, psoriasis, artritis, dan lain sebagainya. Artinya, dosis vaksin yang biasa digunakan oleh banyak orang tidak terlalu efektif bagi mereka yang mengonsumsi obat imunosupresan.

Baca Juga: Antibodi vaksin Sinovac memang turun setelah 6 bulan, tapi masih cukup lawan Covid-19

Melansir Best Life, dibutuhkan dosis tambahan supaya antibodi benar-benar terbentuk. Dengan begitu, mereka yang mengonsumsi obat imunosupresan lebih terlindungi dari infeksi Virus Corona.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Paris, antibodi orang-orang yang mengonsumsi obat imunodepresan meningkat hingga 68%. Peningkatan itu terjadi empat minggu setelah mereka diberi suntikan vaksin dosis ketiga.

Baca Juga: Ini penjelasan Ketua Tim Uji Klinis Nasional soal penurunan antibodi vaksin Sinovac

Jika Anda pengguna obat imunosupresan, cobalah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter supaya kondisi kesehatan terpantau. Selain itu, jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Hindari tempat-tempat dengan risiko penularan tinggi. Jika Anda terpaksa pergi ke tempat umum, pastikan untuk menjaga jarak dengan orang lain, memakai masker yang sesuai dengan standa, dan menjaga kebersihan tangan dengan sabun dan air mengalir atau memakai hand sanitizer.

Selanjutnya: Kinerja Pfizer Makin Terangkat Penjualan Vaksin Booster

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×