Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Allopurinol adalah salah satu jenis obat penurun asam urat yang cukup sering diresepkan oleh dokter kepada penderita asam urat tinggi.
Obat ini biasanya diberikan kepada penderita asam urat untuk membantu mengurangi asam urat yang tinggi.
Bersumber dari Web MD, selain untuk mengatasi asam urat, allopurinol juga bisa diberikan kepada penderita batu ginjal dengan kondisi tertentu.
Allopurinol juga berguna untuk mengurangi kadar uric acid pada pasien yang mendapatkan kemoterapi kanker.
Uric acid sendiri adalah limbah atau sisa metabolisme dari zat purin yang perlu dibuang tubuh. Terlalu banyak zat ini akan mengakibatkan kadar asam urat tinggi dan masalah ginjal.
Baca Juga: Apa Itu Kolesterol LDL dan HDL? Simak Penjelasan dan Perbedaan Keduanya
Dosis allopurinol
Dosis penggunaan allopurionol berbeda-beda tergantung dengan kondisi pasien. Anda harus memeriksakan kondisi Anda serta berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat.
Mengutip dari UPT Puskesmas Pamulang, dosis awal allopurinol yang diberikan antara 100-300 mg per hari. Untuk kondisi sedang, dosis yang diberikan sebanyak 300-600 mg per hari.
Sedangkan untuk pasien dengan kondisi yang berat, dosis allopurinol yang diberikan adalah 700-900 mg per hari. Dosisi tunggal maksimal yang bisa diberikan yakni sebanyak 300 mg.
Allopurinol diminum sesudah makan pada siang dan malam hari. Minum tablet obat ini secara utuh dan diminum dengan air putih.
Allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat dan juga dapat menghambat sintesis purin.
Enzim xanthine oksidase adalah enzim yang bertanggung jawab untuk oksidasi suatu zat alami dalam tubuh yakni hypoxanthine.
Enzim ini mengubah zat tersebut menjadi xanthine kemudian menjadi asam urat.
Efek samping allopurinol
Allopurinol masuk dalam golongan obat keras yang wajib menggunakan resep dokter untuk mendapatkan dan menggunakannya.
Selain itu, pemberian obat asam urat ini juga tidak bisa sembarangan. Ada beberapa kondisi yang membuat pasien tidak boleh mendapatkan allopurinol.
Tonton: 12 Khasiat Jamur Kuping bagi Kesehatan
Salah satunya adalah ibu hamil. Pasien yang sedang hamil hanya boleh diberikan allopurinol jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Selain ibu hamil, pasien yang sedang program kehamilan (promil), atau menyusui juga wajib berkonsultasi terlebih dahulu jika akan menggunakan obat ini.
Efek samping dari allopurinol dapat menyebabkan gejala berat. Melansir situs Dr. Soetomo Surabaya, berikut ini efek samping berat akibat allopurinol:
- Kemerahan di kulit
- Mual
- Gagal ginjal
- Muntah
- Diare
- Sakit kepala
- Pusing
- Nafsu makan meningkat
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas setelah mengonsumsi allopurinol, segera hubungi dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Selanjutnya: Kuartal III-2024, Inocycle Technology Catatkan Penjualan Senilai Rp 475,5 Miliar
Menarik Dibaca: Daftar Tanaman Hias yang Meningkatkan Produktivitas dan Mengurangi Stres
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News