kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Nyeri saat hamil bisa dicegah


Kamis, 15 Oktober 2015 / 13:49 WIB
Nyeri saat hamil bisa dicegah


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Sebuah studi yang baru saja diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine menjabarkan, sebagian besar perempuan hamil kerap mengalami komplikasi pada kehamilan, baik yang sifatnya ringan maupun berat.

Komplikasi yang paling banyak dialami ialah nyeri sendi, nyeri punggung, nyeri pada otot perut, nyeri di daerah antara vagina dan anus, maupun nyeri pada paha.

Pada umumnya itu merupakan imbas bertambahnya berat badan janin di usia kehamilan tua.

Walau komplikasi tersebut dipercaya sebagai hukum alam yang tak bisa ditolak, namun para peneliti menemukan sebuah cara sehat untuk mengurangi beragam rasa nyeri selama hamil.

Bahkan perempuan hamil bisa saja tak merasakannya. Caranya?

Dikutip dari Medicaldaily.com, sebuah penelitian menyimpulkan bahwa para perempuan hamil yang rutin berolahraga selama 5 hari dalam seminggu saat hamil muda, kecil kemungkinan untuk merasakan beragam rasa nyeri yang kerap dialami saat memasuki usia kehamilan 30 minggu.

Penelitian melibatkan koresponden sebanyak 39.000 perempuan hamil di usia 14-46 tahun, dan mengamati apa saja kegiatan yang dilakukan para koresponden dari sebelum hamil hingga usia kehamilan 17 minggu,

Hasil lain yang didapati oleh peneliti, 1 dari 8 perempuan hamil yang mengatakan tak pernah berolahraga di bulan-bulan awal kehamilan, merasakan nyeri punggung di usia kehamilan 30 minggu dan seterusnya.

Terlebih bagi perempuan hamil dengan berat badan lebih dan suka merokok, rasa nyeri bisa dirasakan lebih hebat lagi.

Walau kondisi tiap perempuan hamil bisa berbeda-beda, peneliti merekomendasikan ibu hamil untuk berjalan, berlari santai, maupun yoga untuk menurunkan risiko rasa nyeri di bagian tubuh manapun.

Bagaimanapun, olahraga mampu membuat otot-otot dan persendian perempuan hamil jadi lebih kuat dan lentur, sehingga lebih mampu menahan beban bayi di bulan-bulan akhir kehamilan.

Selain itu, berolahraga bisa membuat tubuh perempuan menghasilkan lebih banyak hormon endorfin yang bisa menjadi obat analgesik alami.

Sehingga, membuat kehamilan menjadi lebih nyaman dan mudah dilalui.

(Ayunda Pininta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×