kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nyeri bahu? Jangan asal urut dan minum obat


Kamis, 03 Agustus 2017 / 22:45 WIB
Nyeri bahu? Jangan asal urut dan minum obat


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Mengalami nyeri di bahu? Tindakan yang biasa Anda lakukan mungkin hanya menempel koyok, kerokan, dan minum obat anti-nyeri.

Mulai detik ini, Anda harus tahu satu hal. Tidak semua nyeri bahu disebabkan oleh masalah otot ringan yang bakal selesai dengan tindakan biasa.

"Kalau setelah 3 sampai 7 hari nyeri tidak sembuh dan malah bertambah, itu saatnya Anda harus ke dokter," kata dr Iman Widya Aminata Sp.OT, dokter spesialis ortopedi dari Rumah Sakit Pondok Indah.

Ia menjelaskan, nyeri bahu bisa dipicu oleh beragam sebab. Salah satunya adalah arthritis, kerusakan tulang tawan sendi yang terjadi karena proses degenerasi.

Pemicu lain adalah instabilitas. Tandanya, rasa nyeri saat tangan digerakkan menjauhi tubuh. Instabilitas bisa terjadi karena robeknya bagian labrum atau bumper sendi.

"80% instabilitas disebabkan oleh trauma, misalnya jatuh. Bisa juga karena cedera yang berulang, misalnya pada orang-orang yang nge-gym," katanya.

Bursitis merupakan penyebab lainnya. Tandanya adalah nyeri saat bahu diangkat ke atas. Cedera ini dapat terjadi bila bahu digunakan secara berlebihan.

"Contoh, kita tiba-tiba push up 100 kali padahal belum pernah berolahraga berat sebelumnya. Ini bisa memiu bursitis," ujar Iman.

Iman meminta setiap orang waspada dengan rasa nyeri bahu yang kasus kejadiannya merupakan ketiga terbanyak setelah nyeri tulang belakang dan nyeri lutut.

Saat mulai merasakan nyeri, semua boleh saja mengonsumsi anti-nyeri, kerokan, atau menempel koyok. Namun, pikir-pikir sebelum mengurut sebab bisa memperparah kondisi.

Iman menyarankan, "Perawatan pertama, kompres dengan es. Lalu coba minum obat pereda rasa sakit. Setelah itu rasakan perubahannya."

Menurutnya, bila rasa nyeri makin hebat dan berlangsung secara terus menerus, maka pada hari ketiga sebaiknya mengunjungi dokter untuk perawatan segera.

"Makin lama ketahuan, makin repot perawatannya. Sendi geser yang harusnya bisa selesai 10 menit bisa harus ditangani dengan operasi bila datangnya 7 bulan kemudian dengan kondisi lebih buruk," katanya.

Dalam diskusi media soal nyeri bahu pada Kamis (3/8/2017), Iman mengatakan bahwa untuk mencegah nyeri bahu, orang bisa melakukan gerakan tertentu setiap hari.

"Paling efektif adalah berenang gaya bebas. Itu semua otot bahu bergerak, otot lainnya juga. Selain itu bisa rowing. Kalau bahu sakit, hindari gerakan overhead," katanya. (Yunanto Wiji Utomo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×