kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.555   0,00   0,00%
  • IDX 6.849   -77,15   -1,11%
  • KOMPAS100 992   -12,90   -1,28%
  • LQ45 767   -9,61   -1,24%
  • ISSI 219   -2,29   -1,04%
  • IDX30 398   -4,82   -1,20%
  • IDXHIDIV20 469   -6,51   -1,37%
  • IDX80 112   -1,36   -1,21%
  • IDXV30 115   -0,95   -0,83%
  • IDXQ30 129   -1,76   -1,34%

Naik transportasi umum lebih menyehatkan


Kamis, 12 November 2015 / 15:47 WIB
Naik transportasi umum lebih menyehatkan


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Sebagai pekerja yang harus menempuh jarak cukup jauh dari rumah menuju kantor, Anda mungkin pernah terjebak dalam sebuah dilema.

Apakah akan berdesak-desakan di transportasi umum seperti kereta atau memilih untuk menyetir di kabin mobil ber-AC yang nyaman, namun harus menghadapi kemacetan yang membuat kepala nyut-nyutan.

Dikutip dari Huffingtonpost.com, American Community Survey mencatat pekerja penuh waktu di Amerika rata-rata menghabiskan waktu 26 menit di jalan menuju kantor.

Dari total pekerja tersebut, lebih dari tiga perempatnya memilih untuk mengendarai mobil pribadi.

Walau mobil memberikan ruang privasi dan kenyamanan lebih, tapi pekerja yang memilih untuk mengendarai mobil ke kantor memiliki tingkat kesehatan yang lebih rendah, ketimbang mereka yang memilih transportasi umum.

Pendapat itu ternyata juga sejalan dengan hasil penelitian yang baru saja dilakukan oleh American Heart Association Scientific Sessions 2015.

Penelitian ini menyatakan, orang-orang yang naik kereta atau bus untuk bekerja cenderung memiliki penurunan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas bila dibandingkan dengan mereka yang memilih menyetir mobil.

Sebuah penelitian di Jepang juga mencoba membandingkan tingkat kesehatan pekerja yang berjalan kaki, mengendarai sepeda, mereka yang menyetir mobil, memilih naik kereta atau bus.

Peneliti melihat data dari 5.908 peserta studi dewasa dengan usia antara 49-52 tahun.

Hasilnya, dibandingkan dengan mereka yang menyetir mobil, pengguna transportasi umum 44 persen lebih kecil kemungkinannya untuk kelebihan berat badan, 27% lebih kecil kemungkinan untuk memiliki tekanan darah tinggi, dan 34% lebih kecil kemungkinannya untuk diabetes.

Bahkan, penelitian ini juga mendapati, bahwa pengguna kereta atau bus memiliki tingkat kemungkinan diabetes, tekanan darah tinggi, dan diabetes yang lebih kecil ketimbang pejalan kaki atau pengendara sepeda.

Para peneliti mengatakan, hal ini bisa disebabkan karena pengguna kereta atau bus harus berjalan lebih jauh untuk mencapai stasiun ketimbang mereka yang rutin berjalan atau bersepeda.

“Orang-orang harus mempertimbangkan untuk mengambil transportasi umum ketimbang mobil, sebagai pilihan sehari-hari. Ini juga berguna bagi para penyedia layanan kesehatan untuk menanyakan pada pasien bagaimana cara mereka menuju ke tempat kerja,” kata pemimpin studi Hisako Tsuji, Direktur Moriguchi City Health Examination Center.

Penelitian sebelumnya juga telah menemukan, bahwa perjalanan panjang dikaitkan dengan tingkat stres tinggi, masalah berat badan, sakit punggung dan leher, kesehatan mental berkurang, serta umur yang rata-rata lebih pendek di antara penumpang perempuan

(Ayunda Pininta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×