kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Mudah Menular, Virus Flu A dan HMPV Kemungkinan Sudah Masuk Indonesia


Jumat, 03 Januari 2025 / 20:20 WIB
Mudah Menular, Virus Flu A dan HMPV Kemungkinan Sudah Masuk Indonesia
ILUSTRASI. Penyebaran virus influenza tipe A (Flu A) dan Human Metapneumovirus (HMPV). Photographer: David W. Coulter/Sanofi Pasteur via Bloomberg EDITOR'S NOTE: NO SALES. EDITORIAL USE ONLY.


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus penyebaran virus influenza tipe A (Flu A) dan Human Metapneumovirus (HMPV) yang meningkat pesat di Tiongkok telah menimbulkan kekhawatiran di tingkat global.

Kementerian Kesehatan memastikan bahwa hingga saat ini belum ada temuan kasus Flu A dan HMPV di Tanah Air.

Meskipun demikian, masuknya virus Flu A dan HMPV sangat mungkin terjadi karena penularannya terbilang mudah dan cepat.

Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan, virus influenza A dan HMPV kemungkinan sudah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia karena mudah menular. 

Baca Juga: Golongan Orang Ini Lebih Rentan Terhadap Flu, Kenali Cara Pencegahannya

"Tapi, untuk memastikannya perlu ada pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Lantaran belum ada pemeriksaan tersebut, maka kasusnya pun belum ditemukan di Indonesia," katanya kepada Kontan.co.id, kemarin. 

Untuk diketahui, WGS adalah metode pelacakan genetik suatu organisme seperti bakteri, virus, hingga manusia dengan cepat dan terjangkau. Tujuan tes dengan metode WGS adalah mendapatkan informasi tingkat tinggi tentang varian bakteri atau organisme tertentu dengan satu kali tes.

Menurut Hermawan, selain WGS, tes PCR dan rapid test yang digunakan saat pandemi Covid-19 lalu juga bisa dipakai untuk medeteksi adanya penularan flu A dan HMPV.

"Ini virus lama yang pernah muncul tahun 2001 lalu tapi muncul di China mungkin karena faktor cuaca, kepadatan dan mobilitas yang tinggi," paparnya.

Baca Juga: Segera Konsumsi, Ini Daftar Makanan yang bisa Sembuhkan Flu!

IAKMI mengimbau, masyatakat tidak perlu panik karena flu A dan HMPV berbeda dengan Covid-19. Dengan sistem kekebalan yang baik, tubuh secara alami bisa menangkal flu A dan HMPV. 

"Tapi bagi yang memiliki kelainan bawaan sepeti autoimum, hipersentif terhadap alergi atau debu, asma dan pneumonia bisa fatal karena menyebabkan demam, batuk-batuk, tenggorokan kering hingga sesak nafas," jelas Hermawan. 

Ia menambahkan, flu A dan HMPV banyak menyerang anak-anak, tapi orang dewasa terutama manula dan memikiki riwayat kelainan bawaan dengan tingak imunitas rendah, dampaknya bisa fatal jika tak segera tertangani dengan baik.  

Hermawan bilang, sebagai antisipasi potensi merebaknya flu A dan HMPV maka setiap orang kudu menjaga kebugaran tubuh atau stamina dengan mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup dan rutin berolah raga.

Sebagai antisipasin peralatan periksaan yang digunakan saat pandemi Covid-19 bisa dimanfaatkan untuk deteksi dini penyebaran flu A dan HMPV," imbuhnya.  

Baca Juga: Mendorong Inovasi Kesehatan di Indonesia, Begini Langkah GSK dan Kemenkes

Sementara itu pihak otoritas Kementerian Kesehatan menyatakan, belum ditemukan wabah yang sama seperti di China. Mengutip data World Health Organization (WHO), lonjakan kasus influenza maupun hMPV hanya menyebar di China. 

"Dari data yang kami himpun khususnya dari WHO, hingga saat ini kasus influenza A dan HMPV masih menyebar di wilayah Tiongkok," sebut Juru Bicara Kemenkes Widyawati dalam keterangan yang dikutip Kontan.co.id.

Saat ini belum ada kebijakan pembatasan atau larangan perjalanan keluar masuk Indonesia ke Tiongkok.

Kemenkes pun mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Penyebaran penyakit menular ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk mobilitas penduduk, perubahan lingkungan, kerentanan masyarakat, atau mutasi virus.

Baca Juga: Simak Daftar Makanan yang Bisa Bantu Meredakan Flu

Untuk diketahui, influenza tipe A varian H5N1 sempat mewabah di Indonesia antara tahun 2005 hingga 2017. Namun, sejak 2018, tidak ada laporan kasus baru pada manusia terkait varian tersebut.

Menurut laporan dari The Star, Departemen Pengendalian Penyakit Menular (CDC) China mengungkapkan bahwa infeksi HMPV menyerang anak-anak di bawah usia 14 tahun.

Wabah HMPV di China menunjukkan gejala yang serupa dengan flu biasa dan Covid-19, termasuk batuk, demam, hidung tersumbat, dan mengi.

Dalam kasus yang lebih parah, infeksi ini dapat menyebabkan bronkitis atau pneumonia. Terutama pada sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti bayi dan lansia.

Selanjutnya: Skema Baru B40: Subsidi Hanya untuk 7,55 Juta Kilo Liter

Menarik Dibaca: Cara Bijak Investasi di Pasar Saham, Ini Tips dari BNI Sekuritas!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×