Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada berita baik bagi para pencinta kopi. Meski hingga kini masih ada pro kontra terkait efek minum kopi pada tubuh, tapi tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Li Jiao, seorang profesor kedokteran-gastroenterologi di Baylor College of Medicine di Houston tampaknya menemukan efek baik dari kopi.
Tim ini mempresentasikan dalam studi pendahuluan mereka, bahwa minum kopi bisa menghasilkan mikrobioma usus yang lebih sehat.
Studi baru ini, diikuti 34 peserta yang mengonsumsi beberapa cangkir kopi per hari selama setahun sebelumnya, hasilnya menunjukkan mikrobioma usus yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang minum kopi dalam jumlah yang lebih sedikit, atau tidak mengonsumsi kopi sama sekali.
Baca Juga: Deg-degan saat minum kopi? Begini cara mencegahnya
Spesies bakteri peminum kopi berat ditemukan berlimpah dan didistribusikan secara merata di usus besar mereka.
Selain itu, mikrobioma yang lebih sehat sangat mengurangi peradangan, dan ini tidak termasuk bakteri yang disebut Erysipelatoclostridium, yang diketahui menyebabkan kelainan metabolisme dan obesitas.
Meskipun masih tidak pasti bagaimana minuman dapat secara positif memengaruhi microbioma usus, Jiao mengatakan bahwa kafein dan kandungan nutrisi lain dari kopi memengaruhi metabolisme bakteri dan bagaimana produk dari proses ini berdampak pada tubuh sebagai balasannya.
Jiao menambahkan, bahwa tim peneliti masih perlu tahu banyak tentang bagaimana interaksi bakteri dan tubuh sebagai akibat dari minum dua cangkir kopi atau lebih secara keseluruhan dapat berdampak pada kesehatan. Untuk sementara waktu, Jiao berkata untuk hanya mengikuti naluri dan menikmati kopi.
Hana Kahleova, direktur Penelitian Klinis di Komite Dokter untuk Pengobatan yang Bertanggung Jawab, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa mikrobioma usus mungkin adalah apa yang hilang dalam korelasi diet dan kejadian penyakit kronis.
Baca Juga: Hai, milenial! kenali apa itu latte factor dan dampaknya
Sebagai contoh, orang yang mengonsumsi makanan berlemak tinggi dan mengonsumsi makanan olahan menyimpan banyak bakteri jahat yang terkait dengan penyakit kardiovaskular, obesitas, dan resistensi terhadap insulin, menurut Kahleova.
Dia berpendapat, bahwa antioksidan dan polifenol dalam minuman - yang juga dapat ditemukan secara alami pada tumbuhan - adalah penyebab mikrobioma usus yang lebih sehat.
Kahleova menambahkan, orang tidak perlu kopi untuk meningkatkan bakteri usus mereka karena sejumlah besar antioksidan, serat, dan polifenol yang membantu melawan penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker ditemukan dalam makanan nabati. (Bestari Kumala Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minum Kopi Baik untuk Kesehatan Usus, Benarkah?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News