kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minta masyarakat tak pilih-pilih merek vaksin Covid-19, Kemenkes: Semuanya aman


Kamis, 02 Desember 2021 / 05:15 WIB
Minta masyarakat tak pilih-pilih merek vaksin Covid-19, Kemenkes: Semuanya aman


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Cakupan vaksinasi Covid-19 di daerah dalam kurun 2-3 minggu terakhir terjadi penurunan. Penurunan vaksinasi disebabkan banyak daerah yang menunggu ketersediaan vaksin Sinovac untuk pelaksanaan vaksinasi.

Pasalnya saat ini mayoritas ketersediaan vaksin berasal dari Pfizer, AstraZeneca dan Moderna. "Padahal kalau kita ketahui dari peta penyediaan vaksin kita, di semester kedua ini kita akan memiliki lebih banyak vaksin-vaksin yang bukan lagi vaksin sinovac. Karena sinovac sudah banyak digunakan pada semester pertama," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Dialog Produktif Rabu yang ditayangkan FMB9, Rabu (1/12).

Oleh karenanya dalam rangka percepatan vaksinasi, Kemenkes mengimbau agar daerah dapat melakukan percepatan dengan menggunakan vaksin apapun yang saat ini tersedia, termasuk Pfizer, AstraZeneca dan Moderna.

Baca Juga: Varian Omicron menyebar, WHO minta perketat protokol kesehatan

Selain itu, penurunan vaksinasi juga dikarenakan masih ada masyarakat yang memilih-milih merek vaksin. Nadia menegaskan, semua merek vaksin aman dan sama baiknya.

"Jadi kalau kita lihat penurunan vaksinasi memang mungkin faktornya karena kondisi yang penularan ini yang sudah semakin baik, tapi yang kedua adalah karena kondisi penularannya semakin baik ini tidak kemudian membuat masyarakat untuk buru-buru divaksin akhirnya mereka juga menunggu-nunggu memilih jenis vaksin tertentu," jelasnya.

Tercatat jumlah total masyarakat yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksinasi sekitar 138 juta atau 67% dari sasaran. Adapun untuk dosis kedua baru menyentuh 45,8% dari target keseluruhan.

Sasaran vaksinasi kelompok lansia masih menjadi perhatian yang terus ditingkatkan cakupannya. Berkaca dari kelompok lansia sendiri memiliki tingkat kerentanan lebih tinggi jika terpapar Covid-19.

"Perlu jadi perhatian saat ini baru 53% dari total lansia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan yang kedua lebih kecil lagi 34%," ujar Nadia.

Sebagai informasi situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini diklaim sudah terkendali. "Sekarang sudah mulai turun pada kisaran 200-300. Kemudian kematian kemarin dilaporkan itu adalah 11. Bahkan sempat dua hari yang lalu malah hanya dilaporkan 1 kasus kematian. Kemudian positif itu 0,18% sebelumnya itu adalah 0,2% dan tingkat keterisian tempat perawatan baik untuk isolasi maupun perawatan intensif itu hanya 3% jadi kalau kita lihat kondisi kita saat ini sudah sangat terkendali," ungkapnya.

Namun dengan menurunnya kasus penularan di masyarakat, Nadia menegaskan, laju vaksinasi harus tetap ditingkatkan. Terlebih dengan munculnya varian baru omicron di beberapa negara serta potensi adanya gelombang ketiga yang patut diwaspadai.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 harus digenjot meski kasus penularan menurun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×