kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,16   -5,20   -0.56%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski masih pandemi, wacana kembali dibukanya umrah dapat sambutan positif


Rabu, 13 Oktober 2021 / 10:30 WIB
Meski masih pandemi, wacana kembali dibukanya umrah dapat sambutan positif


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi diinformasikan tengah mulai menyiapkan pengaturan pelaksanaan umrah bagi jemaah umrah Indonesia.

Associate Director, Head of Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto, cukup mendukung dengan kembali dibukanya umrah ke Arab Saudi. Hal ini menurutnya karena kebutuhan jemaah di Indonesia sangat tinggi, dan terbukti Indonesia merupakan salah satu pengirim terbesar untuk umrah haji.

“Indonesia punya pasar cukup stabil dari tahun ke tahun. Terlebih karena waktu tunggu haji cukup lama, dan umrah menjadi alternatif bagi Indonesia. Di sisi lain secara peribadatan, banyak masyarkat kita yang menanti itu,” kata Ramdhan kepada Kontan, Selasa (12/10).

Dari segi ekonomi, ia melihat hal ini cukup positif, karena menurut Ramdhan, ini akan membawa dampak positif bagi ekonomi di Indonesia dan di Arab Saudi itu sendiri. Dalam pengamatannya, hal ini karena jemaah Indonesia yang cukup konsumtif di sana.

Baca Juga: Protokol kesehatan dan sistem buble wajib diterapkan di ajang PON 2021

Dampak positif di dalam negeri juga menurutnya akan baik karena beberapa agen perjalanan umrah akan kembali membuka jasanya. Selain itu, efeknya akan terasa untuk berbagai lapisan masyarakat.

“Itu memberi multiple layer effect bagi Indonesia juga sebenarnya. Tidak hanya travel, pedagang perlengkapan dan peralatan pun, akan memberikan dampak terhadap ekonomi,” jelas Ramdhan.

Ramdhan juga menyatakan, apabila ada kesempatan untuk umrah di tengah kondisi saat ini, ia cukup berani untuk berangkat. Hal ini karena adanya keterbukaan inforamasi mengenai kondisi di Arab Saudi, sehingga ia bisa mengukur sendiri bagaimana risikonya.

Akan tetapi, menurutnya memang perlu dijelaskan kembali transparansi penambahan biaya yang akan terjadi apabila kebijakan umrah kembali dilaksanakan. Secara keseluruhan ia positif mengenai wacana ini. “Seharusnya ini baik untuk semua dari segi ibadat dan ekonominya,” pungkasnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Pengelola resto dan fasilitas publik bisa pasang QR Code PeduliLindungi, ini caranya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×