Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) hingga saat ini masih menjadi ancaman kesehatan bagi seluruh masyarakat. Alhasil berbagai upaya dilakukan oleh masyarakat untuk menanggulangi penyebaran virus asal China tersebut.
Salah satunya menggunakan sarung tangan. Sejak awal, virus corona singgah di Indonesia pada awal Maret lalu hingga sekarang, penggunaan sarung tangan makin menggeliat.
Di transportasi umum, pasar, swalayan, hingga sarana berolahraga kerap kali masyarakat menggunakan sarung tangan. Padahal, sebelum pandemi terjadi, mungkin perilaku tersebut tidak terlalu masif.
Wakil Direktur Pendidikan dan Diklit Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Tonang Dwi Ardyanto mengatakan sebenarnya penggunaan sarung tangan bukan merupakan suatu keharusan. “Tapi kebiasaan masyarakat untuk menghindari menyentuh yang tidak perlu, dan segera cuci tangan bila merasa kotor. Itu yang lebih penting,” kata Tonang kepada Kontan.co.id, Senin (21/12).
Baca Juga: Ini kriteria Kementerian dan Lembaga yang anggarannya dipangkas untuk vaksin gratis
Tonang menambahkan dalam massa pandemi, masyarakat harus mengutamakan mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker (3M). Gerakan tersebut merupakan kunci pengendalian utama virus corona yang bisa dengan mudah dilakukan oleh setiap orang.
Sebagai catatan, melansir laman Covid19.go.id, hingga Senin (21/12) ada tambahan 6.848 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 671.778 kasus positif corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 5.073 orang sehingga menjadi sebanyak 546.884 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 205 orang menjadi sebanyak 20.085 orang.
Baca Juga: Jumlah pasien corona meninggal capai 200 per hari, ini dugaan epidemiologi
Lantaran masih tingginya tambahan kasus positif corona, pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah corona, dimulai dari menekan angka penularan.
Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus corona sebesar 35%.
Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Baca Juga: Sudah pernah terinfeksi corona, perlukah disuntik vaksin Covid-19?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News