Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Salah satu penyakit yang cukup banyak diderita oleh masyarakat Indonesia adalah diabetes melitus atau DM. Karenanya, Anda perlu mengetahui lebih dini tentang penyakit ini serta gejala-gejalanya.
Melansir situs ners.unair.ac.id, DM adalah suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal.
Kadar gula darah penderita DM sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), DM dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi.
Penyakit ini dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia, mulai dari kulit sampai jantung yang menimbulkan komplikasi.
Baca Juga: Syarat dan Nilai Ambang Batas Seleksi PPPK Guru Tahun 2022
Gejala penyakit diabetes melitus
Gejala dan tanda tanda DM, menurut Perkeni, dapat digolongkan menjadi 2 yaitu gejala akut dan kronik.
1. Gejala akut penyakit DM
- Lapar yang berlebihan atau makan banyak (poliphagi)
- Sering merasa haus (polidipsi)
- Jumlah urin yang dikeluarkan banyak (poliuri)
2. Gejala kronik penyakit gejala kronik DM yang sering dialami oleh penderita DM
- Kesemutan
- Kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk jarum
- Rasa tebal di kulit
- Kram
- Mudah mengantuk
- Mata kabur
- Biasanya sering ganti kaca mata
- Gatal di sekitar kemaluan terutama pada wanita
- Gigi mudah goyah dan mudah lepas
- Kemampuan seksual menurun
- Sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4kg pada ibu hamil.
Jika Anda mengalami gejala DM di atas, menurut Kemenkes, Anda memeriksakan kadar glukosa darah ke:
- Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM)
- Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/FKTP (puskesmas, klinik pratama)
- Fasilitas kesehatan lainnya, seperti Rumah Sakit
- Laboratorium kesehatan
Cara-cara mencegah komplikasi penyakit DM
1. Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan
2. Jaga kadar gula darah (tes rutin kadar gula darah) dan check-up
3. Lakukan diet 3J yaitu:
Jumlah makanan
Kemenkes menjelaskan, kalori yang dianjurkan adalah 25-30 kalori per kilogram berat badan ideal, setiap harinya.
Jumlah kadar kalori yang masuk ke dalam tubuh dengan batas maksimum 1500 kkal/hari. Standar yang diajukan adalah makanan dengan komposisi;
- Karbohidrat 60-70%,
- Protein 10-15%,
- Lemak 20-25%,
- Jumlah kandungan kolesterol disarankan kurang dari 300 mg/hari,
- jumlah kandungan serat 25 g/hari, diutamakan serat larut,
Pasien hipertensi perlu mengurangi konsumsi garam, pemanis buatan dapat dipakai secukupnya. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, ada tidaknya stres akut, dan kegiatan jasmani.
Baca Juga: Cara Buat Akun Pendataan-nonasn.bkn.go.id Khusus Tenaga Honorer, Tutup 30 September
Jenis makanan
- Menghindari makanan dengan kadar glukosa yang tinggi seperti madu, coklat, dan susu kental manis
- Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah dan kaya serat seperti sayur-sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan
- Membatasi makanan yang mengandung purin (jeroan, sarden, burung darah, unggas, kaldu dan emping)
- Mencegah dislipidemia dengan menghindari makanan berlemak secara berlebih (telur, keju, kepiting, udang, kerang, cumi, santan, susu full cream atau makanan dengan lemak jenuh)
- Membatasi konsumsi garam natrium yang berlebih.
Jadwal makanan
Mengatur jam makan yang teratur sangat penting, jarak antar 2 kali makan yang ideal sekitar 4-5 jam. Jika jarak waktu 2 kali makan terlalu lama akan membuat gula darah menurun dan sebaliknya. Jika terlalu dekat jaraknya gula darah akan meningkat.
4. Beraktivitas fisik secara teratur olahraga secara teratur berperan penting dalam pengaturan gula darah dalam tubuh, yaitu 3-5 kali seminggu, masing-masing selama 30-45 menit, dengan total minimal 150 menit setiap minggu.
5. Waspada infeksi kulit dan gangguan kulit
6. Periksa mata secara teratur
7. Waspada jika ada kesemutan, rasa terbakar, hilangnya sensasi, dan luka pada bagian bawah kaki
8. Konsultasikan kepada dokter/tenaga kesehatan untuk mendiskusikan bagaimana menghindari komplikasi dan cara penanganannya jika memiliki beberapa komplikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News