Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan vaksin Covid-19 terus dilakukan oleh berbagai perusahaan di sejumlah negara. Hal ini dilakukan untuk menurunkan tingkat penularan virus Corona sehingga pandemi dapat berakhir di kemudian hari.
Sekadar informasi, pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 menetapkan enam jenis vaksin untuk vaksinasi Covid-19 di Indonesia antara lain diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), Astra Zeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc & BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, vaksin Covid-19 dikembangkan dengan berbagai cara. Ada vaksin yang dibuat dari virus yang dilemahkan dan ada juga vaksin yang berbasis DNA atau mRNA.
Khusus untuk vaksin berbasis mRNA atau Messenger RNA, vaksin ini dibuat dengan memanfaatkan materi genetik yang membawa instruksi bagi sel untuk memproduksi protein melalui tahap transisi.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (27/12): Bertambah 6.528 kasus baru, taati selalu 3 M
Vaksin Covid-19 dari Pfizer dan BioNTech merupakan contoh vaksin yang berbasis mRNA. Vaksin ini memiliki tingkat efikasi mencapai 95% berdasarkan hasil uji klinis fase-3. Vaksin Covid-19 berbasis mRNA juga dibuat oleh Moderna dengan tingkat efikasi sebesar 94,1%.
“Cara kerja vaksin pada dasarnya sama hanya materi yang digunakan saja berbeda,” imbuh Nadia, Minggu (27/12).
Dia menyebut, sesuai dengan hasil uji klinis tahap tiga dan hasil publikasi ilmiah, maka ditentukan siapa-siapa saja orang yang dapat menerima vaksin Covid-19.
Untuk saat ini, penerima vaksin adalah penduduk yang berusia 18 tahun—59 tahun serta penduduk yang sedang tidak hamil dan menyusui. Penduduk dengan penyakit penyerta tertentu juga bisa memperoleh vaksin namun harus terkontrol dengan baik.
“Sampai saat ini apakah penyintas Covid-19 akan mendapat vaksin atau tidak masih dikaji sesuai dengan data hasil uji klinis tahap tiga,” ungkap Nadia.
Menurutnya, vaksin Covid-19 memiliki tiga manfaat. Di antaranya adalah memberikan kekebalan kepada masing-masing individu yang divaksinasi langsung, memberikan kekebalan kepada kelompok apabila banyak orang yang divaksinasi, serta memberi perlindungan kepada orang yang belum mendapat vaksin atau belum menjadi kelompok sasaran vaksinasi.
Baca Juga: Makin meluas, varian baru virus corona ditemukan di Spanyol dan Kanada
Lebih lanjut, kemunculan varian baru virus Covid-19 yang berasal dari Inggris patut dicermati secara seksama. Nadia mengaku, sampai saat ini belum ada kajian ilmiah yang cukup terkait dampak mutasi atau varian baru virus Covid-19.
Alhasil, belum bisa disimpulkan bahwa vaksin yang sedang dikembangkan bakal efektif terhadap varian virus Covid-19 atau justru tidak. “Belum cukup kajian ilmiahnya untuk menyatakan vaksin ini efektif atau tidak efektif,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News