Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Selama pandemi Cobid-19 masih berlangsung, segala kegiatan mulai dari bekerja hingga belajar hampir sepenuhnya dilakukan di dalam rumah. Komputer, laptop, dan ponsel menjadi media bekerja dan belajar selama masa pandemi.
Akibat dari penggunaan gawai yang meningkat, mungkin Anda merasakan ada beberapa gangguan kesehatan terutama pada mata.
Gangguan mata tersebut biasa disebut dengan computer vision syndrome atau CVS. Selain mata, kepala dan leher juga sering gangguan kesehatan akibat terlalu lama menggunakan laptop atau komputer.
CVS, bersumber dari Web MD, adalah gejala gangguan kesehatan mata dan postur tubuh yang disebabkan oleh penggunaan komputer yang berlebihan.
Gangguan ini tidak hanya diderita oleh orang dewasa saja, anak-anak juga bisa mengalaminya.
Orang yang menderita CVS biasanya menunjukkan gejala-gejala yang sama, diantaranya:
- Mata menjadi buram.
- Nyeri kepala.
- Iritasi mata.
- Penglihatan menjadi ganda.
- Mata merah dan kering.
Baca Juga: Asik! Ada beasiswa S1 ke luar negeri dari LPDP, simak cakupan & syarat daftarnya ini
Mencegah computer vision syndrome
Agar tidak mempengaruhi kesehatan di kemudian hari, mulai sekarang Anda bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan.
Tindakan tersebut mulai dari postur tubuh hingga durasi penggunaan komputer yang perlu diperhatikan dengan baik.
Bersumber dari Instagram Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, berikut tips mencegah computer vision syndrome
1. Jarak layar komputer dengan mata setidaknya 40-75 cm.
2. Kemiringan layar komputer dengan mata maksimal 20 derajat
3. Posisi duduk yang nyaman.
4. Menaruh materi di tempat yang strategis agar kepala tidak sering bergerak.
5. Usahakan selalu berkedip agar mata terhindar dari iritasi dan kering.
6. Pastikan cahaya kamar dan layar cukup.
7. Gunakan filter proteksi radiasi komputer.
8. Menerapkan 20-20-20 rule yaitu istirahat setiap 20 menit sekali, melihat objek lain sejauh 20 kaki atau 6 meter selama 20 detik.
Selanjutnya: Ini panduan pembelajaran tatap muka di SD di tengah pandemi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
