Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pele, legenda sepak bola Brasil meninggal Jumat 30 Desember 2022 karena kanker usus besar atau colon. Apa saja penyebab kanker usus besar atau colon? Apa saja ciri-ciri kanker usu besar atau colon?
Diberitakan Kompas.com, Pele meninggal dunia di rumah sakit Albert Einstein, Sao Paulo. Pele meninggal dalam usia 82. "Sang raja telah meninggal," demikian pernyataan agen Pele, Joe Fraga, dikutip dari ESPN.
Pihak keluarga juga mengonfirmasi kabar meninggalnya Pele melalui akun Twitter sang legenda. "Inspirasi dan cinta menandai perjalanan Raja Pele, yang meninggal dengan damai hari ini. Cinta, cinta, dan cinta selamanya."
Sebelum meninggal dunia, Pele menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama satu bulan terakhir untuk berjuang sembuh dari kanker usus yang dideritanya sejak 2021.
Baca Juga: Pele Meninggal, Cek Profil Pele 3x Juara Piala Dunia, Cetak 1.000 gol
Kanker colon atau usus besar
Dilansir dari website RS Mitra Keluarga, kanker usus besar (colon cancer atau colorectal cancer) dikenal juga sebagai kanker kolorektal. Gejala kanker usus besar / colon bisa berbeda pada setiap orang. Tak jarang kanker usus besar / colon tidak langsung menimbulkan gejala sehingga banyak kasus terdeteksi ketika kanker sudah menyebar.
Akibatnya, tingkat kematian karena jenis kanker kanker usus besar / colon ini terbilang cukup tinggi. Melansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menurut Globocan tahun 2018, kanker kolorektal adalah salah satu kanker tertinggi kedua pada pria di Indonesia dengan total pasien mencapai 30.017 (8.6%).
Penyebab tingginya angka kejadian pada kanker usus besar / colon adalah banyak orang yang menyepelekan saat terjadi gejala awal terutama yang terkait dengan masalah pada kebiasaan buang air besar.
Apa itu kanker usus besar / colon?
Kanker usus besar / colon adalah jenis tumor ganas yang menyerang usus besar atau rektum. Kedua organ ini membentuk bagian bawah sistem pencernaan. Usus besar sendiri berfungsi untuk menyerap air dan garam dari sisa bahan makanan setelah melewati usus halus (small bowel).
Umumnya, penyakit kanker usus besar / colon ini diawali dengan tumor jinak (polip). Lalu, tumbuh menjadi beberapa tahapan.
Ada berbagai cara untuk menentukan stadium kanker usus besar / colon yang menunjukkan seberapa jauh kanker telah menyebar dan ukuran tumor apa pun, dengan tahapan berikut:
Kanker usus besar / colon Stadium 0: dikenal sebagai karsinoma in situ, pada titik ini, kanker berada pada tahap yang sangat awal, belum tumbuh lebih jauh dari lapisan dalam usus besar. Biasanya ketika terdeteksi pada stadium 0 kanker lebih mudah diobati.
- Kanker usus besar / colon Stadium 1: Kanker telah tumbuh ke lapisan jaringan yang lain.
- Kanker usus besar / colon Stadium 2: Kanker telah mencapai lapisan luar usus besar tetapi belum menyebar ke luar usus besar.
- Kanker usus besar / colon Stadium 3: Kanker telah tumbuh melalui lapisan luar usus besar dan mencapai satu hingga tiga kelenjar getah bening tetapi belum menyebar ke situs yang jauh.
- kanker usus besar / colon Stadium 4: Kanker telah mencapai jaringan lain di luar dinding usus besar. Saat stadium 4 berkembang, kanker usus besar mencapai bagian tubuh yang jauh.
Gejala dan ciri-ciri kanker usus besar / colon
Seperti yang sudah dijelaskan, sebagian besar orang sulit mendeteksi kanker kolorektal. Terlebih, gejala awal kanker kolorektal sering memicu masalah kesehatan lainnya seperti wasir, infeksi saluran cerna, irritable bowel syndrome, hingga radang usus.
Secara umum, ciri-ciri kanker usus besar / colon adalah sebagai berikut:
- Sakit perut, kram, kembung, atau gas
- Diare atau sembelit
- Kelemahan dan kelelahan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Perubahan konsistensi tinja, seperti tinja yang encer dan sempit
- Keluarnya darah dalam tinja sehingga tinja tampak berwarna coklat tua atau hitam. Pendarahan juga bisa berwarna merah terang dari dubur.
- Rasa mulas yang menyebabkan Anda menginginkan buang air besar terus menerus walaupun sudah buang air besar
- Sindrom iritasi usus
- Anemia defisiensi besi
- Penurunan berat badan dan sakit perut biasanya terjadi pada stadium lanjut penyakit.
- Jika kanker menyebar ke lokasi baru di tubuh, seperti hati, maka akan memicu gejala tambahan, seperti penyakit kuning.
- Kanker usus pada wanita juga bisa berupa rasa sakit ketika menstruasi, menderita anemia ketika menstruasi, hingga siklus menstruasi yang tidak teratur.
Penyebab kanker usus besar / colon
American Cancer Society (ACS) menjelaskan bahwa tidak ada penyebab pasti kanker usus besar, tetapi faktor tertentu dapat meningkatkan risikonya. Kanker dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan DNA di dalam sel. Perubahan DNA dapat mempengaruhi gen tertentu (onkogen) dan gen supresor tumor, yang menghasilkan beberapa perubahan gen yang dapat menyebabkan kanker usus besar.
Kemudian, kanker usus besar juga seringkali diawali dengan polip usus. Polip adalah pertumbuhan yang terbentuk di bagian dalam usus besar. Meskipun tidak bersifat kanker, namun kanker dapat dimulai dengan beberapa jenis polip.
Jika seseorang memiliki jenis polip non-kanker yang disebut polip adenomatosa, maka akan meningkatkan risiko pengembangan kanker usus besar. Sel kanker dapat menyebar dari tumor ganas ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan kelenjar getah bening.
Sel-sel kanker ini dapat tumbuh dan menyerang jaringan sehat di dekatnya dan di seluruh tubuh dalam proses yang disebut metastasis. Hasilnya adalah kondisi yang lebih serius dan kurang dapat diobati.
Diagnosis dan pengobatan untuk kanker usus besar / colon
Jika Anda mengalami gejala atau ciri-ciri kanker usus besar / colon, maka sebaiknya segera menemui Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dengan subspesialis gastroenterologi. Adapun langkah yang dapat dilalui ketika mengalami gejala antara lain: Diagnosis kanker usus besar.
Saat mendatangi rumah sakit, dokter akan menanyakan detail gejala yang dialami, gay hidup, riwayat kesehatan keluarga, hingga melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya.
Lalu, beberapa langkah diagnosis yang mungkin akan Sahabat MIKA lakukan antara lain:
- Endoskopi yang dilakukan untuk melihat kondisi usus besar.
- Rontgen
- CT scan
- Tes darah
- Biopsi usus. Seringkali biopsi dilakukan ketika melakukan pemeriksaan kolonoskopi, maupun ketika operasi pada perut untuk mengangkat sebagian usus besar.
Terapi pengobatan kanker usus besar / colon
Pengobatan utama untuk kanker usus besar / colon stadium awal adalah pembedahan. Jika kanker hanya ada dalam polip, orang mungkin hanya memerlukan polipektomi untuk mengangkat polip kanker.
Pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh usus besar adalah kolektomi. Selama prosedur ini, ahli bedah akan mengangkat bagian usus besar yang mengandung kanker, serta beberapa daerah sekitarnya.
Selain itu, dokter juga mungkin akan meminta Anda menjalani kemoterapi sebagai cara untuk membunuh sel-sel kanker melalui pemberian obat-obatan. Nantinya, pasien akan menjalani beberapa siklus kemoterapi yang telah diatur oleh dokter onkologi.
Rekomendasi lain dari pengobatan kanker usus besar adalah radioterapi dan terapi obat bertarget. Pengobatan yang dipilih disesuaikan dengan stadium, tingkat penyebaran, dan kondisi pasien.
Pencegahan kanker usus besar / colon
Kanker usus besar dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup yang bisa mengurangi angka kejadian kanker. Gaya hidup sehat meliputi menjaga berat badan agar tetap ideal, berolahraga, konsumsi makanan sehat seperti asupan serat dari sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, dan menghentikan kebiasaan merokok serta minuman beralkohol.
Kemudian, sebagai cara mencegah kanker usus berikutnya, Anda juga disarankan melakukan kolonoskopi. Prosedur ini merupakan salah satu jenis pemeriksaan endoskopi yang dilakukan untuk memvisualisasikan seluruh lapisan usus besar dan rektum.
Itulah gejala, ciri-ciri dan cara mencegah kanker usus besar / colon yang pernah diderita legenda sepak bola Pele. Mari menjalankan pola hidup sehat untuk mencegah kanker usus besar / colon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News