CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Mengenal Apa Itu Mimpi, Proses, dan Faktor Pembentuk Terkait Kesehatan


Rabu, 15 Mei 2024 / 12:29 WIB
Mengenal Apa Itu Mimpi, Proses, dan Faktor Pembentuk Terkait Kesehatan
ILUSTRASI. Apa Itu Mimpi, Proses, Faktor Pembentuk dalam Perspektif Kesehatan


Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali apa itu mimpi dalam proses aktivitas tidur. Fenomena mimpi yang berbeda dialami manusia berkaitan dengan aktivitas otak dan kondisi mental.

Mimpi merupakan pengalaman bawah sadar yang terjadi saat tidur, di mana mengalami serangkaian gambar, suara, emosi, dan sensasi lainnya. Ini adalah aktivitas mental yang kompleks yang melibatkan berbagai bagian otak.

Meskipun ilmuwan belum sepenuhnya memahami fungsi atau makna mimpi, namun ada beberapa teori tentang mengapa mimpi terjadi.

Salah satu teori utama adalah bahwa mimpi adalah cara otak untuk memproses dan mengonsolidasikan informasi yang diterima selama siang hari.

Selama tidur, otak tetap aktif sehingga mimpi dianggap sebagai hasil dari aktivitas otak yang kompleks, termasuk pengolahan memori, emosi, dan pengalaman baru.

Mimpi juga bisa dianggap sebagai cara otak untuk mengekspresikan keinginan, kekhawatiran, atau konflik yang mungkin dihadapi.

Baca Juga: 6 Cara Menghindari Microsleep yang Membahayakan Keselamatan

Mimpi dalam perspektif kesehatan

Anak mimpi buruk

Dalam perspektif kesehatan, mimpi memiliki peran yang penting dalam kualitas tidur dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Tidur yang baik, termasuk fase REM (Rapid Eye Movement) yang melibatkan mimpi, penting untuk fungsi kognitif yang optimal, regulasi emosional, dan pemulihan fisik.

Hal ini berkaitan dengan gangguan kurang tidur yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, termasuk meningkatkan risiko.

Ini termasuk gangguan mood, penurunan konsentrasi, penurunan daya ingat, dan bahkan masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit jantung dan diabetes.

Meskipun masih banyak yang harus dipelajari tentang mimpi dan peran mereka dalam kesehatan, penting untuk memperhatikan pola tidur dan memastikan untuk istirahat yang cukup setiap malam untuk mendukung kesejahteraan secara keseluruhan.

Baca Juga: 9 Minuman Agar Tidur Nyenyak, Selamat Tinggal Insomnia!

Faktor pembentuk mimpi

Terdapat beberapa faktor yang menjadi pembentuk mimpi seseorang menurut Optimist Daily.

1. Konsumsi Vitamin B6

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi B6 sebelum tidur memiliki ingatan yang lebih jelas tentang mimpi mereka, jadi mengonsumsi ikan, pisang, tahu, atau alpukat saat makan malam mungkin membantu Anda mengingat mimpi Anda saat bangun.

2. Posisi tidur

Tidur tengkurap diyakini berkontribusi pada mimpi erotis karena daerah panggul Anda tertekan ke tempat tidur. Mengalami mimpi seksual yang tidak diinginkan? Anda dapat mencoba berguling ke punggung atau samping.

3. Merokok

Berhenti merokok, baik rokok maupun ganja, telah terbukti meningkatkan kejelasan dan ingatan mimpi. Kanabinoid menekan REM dan tidur mimpi, sementara nikotin menekan serotonin, neurotransmitter yang terkait dengan bermimpi, sehingga berhenti dari keduanya akan menghasilkan visi malam yang lebih kuat.

4. Hormon Progesteron

Sering dikaitkan dengan reproduksi, progesteron dilepaskan setelah ovulasi pada paruh kedua siklus menstruasi seseorang, tetapi juga dapat meningkatkan intensitas mimpi Anda.

Penelitian tahun 2019 menemukan bahwa mereka dalam fase luteal siklus menstruasi mereka (di mana tingkat progesteron lebih tinggi), memiliki keberuntungan yang lebih baik dalam mengingat mimpi mereka.

Apabila Anda menstruasi, ini bisa menjadi faktor menarik untuk dipertimbangkan. Ini juga salah satu alasan mengapa kehamilan diyakini memicu mimpi yang jelas.

5. Makanan pedas

Hubungan antara kesehatan usus dan otak, dan tidur bukanlah pengecualian. Setiap makanan yang sangat pedas, kaya, atau manis dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan dramatis dalam kadar gula darah, yang mengakibatkan mimpi yang mengganggu.

Ini dapat berkontribusi pada heartburn malam hari. Jika Anda sering bermimpi buruk, Anda mungkin ingin memilih camilan tengah malam yang lebih tenang.

Baca Juga: Tanda Trauma Bullying pada Korban dan Pelaku Perundungan yang Perlu dipahami

Bagaimana Mimpi Buruk Terjadi?

Salah satu fenomena yang dirasakan manusia adalah mimpi buruk. Hal ini seringkali merupakan manifestasi dari kecemasan, stres, atau trauma yang dialami seseorang.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan mimpi buruk, dilansir dari Cleveland Clinic.

1. Kecemasan dan Stres

Adanya faktor kecemasan yang tidak diatasi hingga waktu tidur dapat menimbulkan mimpi buruk. Hal ini juga bisa berasal dari stres yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari dapat memicu mimpi buruk.

Ketegangan dan kekhawatiran yang terjadi selama siang hari dapat mempengaruhi isi mimpi saat tidur.

2. Pengalaman Traumatik

Orang yang telah mengalami peristiwa traumatis atau mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) cenderung memiliki mimpi buruk yang berulang tentang pengalaman tersebut.

Mimpi ini bisa menjadi bentuk dari upaya otak untuk memproses dan mengatasi trauma yang dialami.

3. Gangguan Tidur

Beberapa gangguan tidur, seperti insomnia atau sleep apnea, dapat meningkatkan kemungkinan munculnya mimpi buruk.

Gangguan tidur ini mengganggu pola tidur yang normal, sehingga otak tidak dapat memproses informasi dengan baik dan dapat menghasilkan mimpi yang tidak menyenangkan.

4. Efek Samping Obat

Konsumsi obat atau zat tertentu, termasuk obat-obatan resep dan obat-obatan terlarang, dapat menyebabkan mimpi buruk sebagai efek sampingnya.

Hubungan antara mimpi buruk dan penyakit seringkali terjadi dalam konteks kesehatan mental. Mimpi buruk dapat menjadi gejala atau penanda dari gangguan kecemasan, depresi, PTSD, atau gangguan tidur lainnya.

Fenomena tidur tanpa mimpi

Tak hanya mimpi buruk, manusia juga dapat mengalami tidur tanpa mimpi bisa terjadi karena beberapa faktor.

Hal ini terjadi karena tidur tanpa mimpi biasanya terjadi saat seseorang tidak mencapai tahap tidur REM di mana mimpi sering terjadi. Selain itu, ini bisa disebabkan oleh stres, kelelahan, atau gangguan tidur seperti sleep apnea.

Kondisi medis tertentu juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk bermimpi, seperti gangguan tidur atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Selain itu, kurangnya ingatan terhadap mimpi juga bisa membuat seseorang merasa bahwa mereka tidak bermimpi saat tidur.

Dalam beberapa kasus, orang mungkin bermimpi tetapi lupa saat mereka terbangun. Oleh karena itu, tidur tanpa mimpi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik fisik maupun psikologis.

Itulah beberapa penjelasan terkait proses terjadinya mimpi seseorang hingga fenomena yang terjadi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×