Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Lemak, termasuk trigliserida, memiliki fungsi penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun jika kadar lemak dalam tubuh terlalu tinggi, hal tersebut justru bisa menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan.
Trigliserida, bersumber dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), adalah cadangan energi tubuh yang bisa dihasilkan dari makanan berlemak dan makanan sumber karbohidrat.
Jenis lemak ini bisa terbentuk dari berbagai makanan yang mengandung kalori seperti nasi, minyak, susu, daging, dan lain-lain.
Baca Juga: Mau Kerja di Perbankan? Cek Lowongan Kerja di Bank Mandiri 2023 Ini
Penyakit trigliserida tinggi
Pada kondisi normal, trigliserida bisa menunjang kesehatan dan fungsi-fungsi penting tubuh.
Namun ketika kadar tersebut melebihi batas atau sering disebut dengan trigliserida tinggi, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga peradangan prankeas.
Mengutip Alodokter, hal ini disebabkan karena sel-sel lemak yang mengandung trigliserida menumpuk dan membuat plak pada dinding darah.
Plak tersebut kemudian menyumbat aliran darah sehingga menyebabkan beragam penyakit seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung.
Kadar trigliserida normal yakni kurang dari 150 mg/dl sedangkan batas normal kolesterol total kurang dari 200 mg/dl.
Artinya ketika mengecek kadar trigliserida Anda menunjukkan Angka lebih dari jumlah tersebut, maka Anda memiliki masalah trigliserida tinggi.
Jika trigliserida Anda berada pada angka 199 atau lebih, Anda perlu segera memperhatikan asupan makan Anda.
Penyebab trigliserida tinggi
Salah satu penyebab naiknya kadar trigliserida yakni asupan lemak yang berlebihan.
Namun ada beberapa faktor lain yang menyebabkan trigliserida Anda bisa melonjak, yakni:
- Konsumsi karbohidrat berlebih
- Minum minuman beralkohol
- Kelainan genetik
- Merokok
- Jarang berolahraga
- Akibat penyakit tertentu seperti: Diabetes, penyakit ginjal, penyakit liver, kadar hormon tiroid rendah (hipotiroidisme), obesitas, menopause
- Akibat obat-obatan tertentu seperti: Obat diuretik, obat antiradang jenis kortikosteroid, obat penyakit jantung jenis penghambat beta, obat penekan sistem kekebalan tubuh (obat imunosupresif), obat HIV, vitamin A jenis retinoid, hormon estrogen dan progesteron
Baca Juga: Penyakit Batu Empedu: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Gejala dan cara mengobati trigliserida tinggi
Umumnya trigliserida tinggi tidak menunjukkan gejala. Namun pada kondisi tertentu, trigliserida tinggi dapat menyebabkan gumpalan lemak yang menimbulkan plak di kelopak mata atau xanthelasma.
Meskipun tidak menunjukkan gejala, kadar lemak ini perlu dicek. Pengecekan ini dapat membantu dokter menetukan tingkat risiko penyakit jantung pada pasien.
Bersumber dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar, ada beberapa cara untuk mengobati atau menurunkan trigliserida tinggi, yakni:
1. Membatasi konsumsi kalori
2. Mengurangi makanan manis dan olahannya
3. Menurunkan berat badan
4. Rajin berolahraga
5. Pilih jenis lemak yang sehat
6. Membatasi konsumsi alkohol dan rokok
Demikian informasi singkat tentang penyakit trigliserida tinggi. Jangan lupa untuk selalu cek kadar trigliserida dan kolesterol agar kesehatan Anda tetap terpantau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News