Sumber: Telegraph | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidur merupakan salah satu pilar kesehatan yang paling mendasar, namun sering kali diabaikan. Banyak orang yang beranggapan bahwa tidur enam jam setiap malam sudah cukup untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Akan tetapi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa durasi tidur yang kurang dari rekomendasi dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental.
Risiko Kesehatan dari Tidur Enam Jam
1. Gangguan Mood dan Kesehatan Mental
Salah satu dampak paling cepat terasa dari tidur yang kurang adalah gangguan pada mood dan kesehatan mental. Orang yang tidur kurang dari enam jam cenderung lebih mudah merasa marah, frustrasi, dan sensitif.
Menurut para ahli, gangguan tidur memiliki hubungan timbal balik dengan gangguan kecemasan dan depresi. Tidur yang buruk meningkatkan risiko gangguan mental, dan sebaliknya, kondisi mental yang terganggu dapat memperburuk kualitas tidur.
2. Penurunan Kinerja Kognitif
Kurang tidur tidak hanya memengaruhi mood, tetapi juga kemampuan kognitif. Orang yang tidur kurang dari enam jam sering kali mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat, dan membuat keputusan yang rasional. Penelitian menunjukkan bahwa tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga fungsi otak yang optimal, termasuk kemampuan belajar dan memproses informasi.
3. Risiko Penyakit Kronis
Tidur yang kurang dari enam jam per malam juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit kronis. Diantaranya adalah obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan bahkan Alzheimer. Berbagai studi menunjukkan bahwa tidur yang tidak mencukupi dapat mengganggu regulasi hormon yang penting untuk metabolisme tubuh, meningkatkan peradangan, dan merusak kesehatan pembuluh darah.
4. Kenaikan Berat Badan dan Obesitas
Salah satu konsekuensi yang sering terjadi akibat kurang tidur adalah kenaikan berat badan. Tidur yang kurang dapat mengganggu produksi hormon yang mengatur rasa lapar, seperti ghrelin dan leptin, sehingga orang cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori, terutama makanan yang kaya karbohidrat sederhana dan lemak. Kondisi ini, jika berlangsung lama, dapat berujung pada obesitas yang kemudian memicu masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes dan penyakit jantung.
5. Penurunan Sistem Imun
Sistem imun yang kuat sangat bergantung pada tidur yang cukup. Orang yang tidur kurang dari enam jam per malam lebih rentan terkena infeksi, seperti flu, karena sistem imun mereka tidak memiliki cukup waktu untuk memperbaiki dan memperkuat pertahanan tubuh. Selain itu, kurang tidur juga dapat menurunkan produksi sel T, yang berperan penting dalam melawan patogen.
Baca Juga: Tips Memilih Bra yang Nyaman Untuk Payudara
Implikasi Jangka Panjang dari Kurang Tidur
1. Peningkatan Risiko Diabetes Tipe 2
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur secara signifikan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada regulasi gula darah dan sensitivitas insulin, yang merupakan akibat dari tidur yang tidak memadai. Individu yang tidur kurang dari enam jam per malam memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami resistensi insulin, yang merupakan cikal bakal dari diabetes tipe 2.
2. Gangguan Fungsi Ginjal
Tidur yang tidak mencukupi juga berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal. Orang yang mengalami insomnia kronis memiliki risiko lebih tinggi terkena penurunan fungsi ginjal dan bahkan gagal ginjal. Hal ini dikaitkan dengan meningkatnya tekanan darah dan kadar hormon stres, yang dapat merusak jaringan ginjal.
3. Penyakit Kardiovaskular
Kurang tidur juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi dan penyakit jantung. Orang yang tidur kurang dari enam jam memiliki kadar hormon stres dan inflamasi yang lebih tinggi, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan penyakit jantung. Selain itu, tidur yang kurang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah, yang pada gilirannya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Apakah Enam Jam Tidur Memiliki Dampak yang Tidak Dapat Diperbaiki?
1. Perbedaan Antara Kurang Tidur Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Perlu dibedakan antara kurang tidur jangka pendek dan jangka panjang. Jika seseorang hanya tidur enam jam dalam beberapa malam karena faktor stres tertentu, seperti persiapan ujian atau pekerjaan yang menumpuk, dampaknya mungkin tidak akan terlalu signifikan jika segera diimbangi dengan tidur yang cukup setelahnya. Namun, kurang tidur yang berkepanjangan dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
2. Proses Pemulihan Setelah Kurang Tidur
Kabar baiknya adalah tubuh memiliki kemampuan untuk pulih setelah periode kurang tidur. Dengan memperbaiki pola tidur dan memastikan tidur yang cukup secara konsisten, banyak dari dampak negatif tersebut yang dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Namun, penting untuk diingat bahwa tidur bukanlah sesuatu yang bisa “ditabung”, sehingga menjaga konsistensi durasi tidur setiap malam adalah kunci untuk kesehatan yang optimal.
Baca Juga: 5 Cara Membantu Anak Remaja Mengatasi Kesepian, Moms Harus Tahu!
Strategi untuk Meningkatkan Kualitas Tidur
1. Memperbaiki Kebiasaan Tidur (Sleep Hygiene)
Langkah pertama untuk meningkatkan kualitas tidur adalah dengan memperbaiki kebiasaan tidur. Pastikan kamar tidur Anda nyaman, gelap, dan tenang. Suhu ruangan yang ideal untuk tidur adalah antara 16°C hingga 18°C. Hindari konsumsi kafein setelah tengah hari dan ciptakan rutinitas yang menenangkan sebelum tidur.
2. Mengelola Stres dengan Efektif
Stres adalah salah satu penyebab utama dari gangguan tidur. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan efektif. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar membaca buku sebelum tidur dapat membantu menenangkan pikiran dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.
3. Menghindari Penggunaan Perangkat Elektronik Sebelum Tidur
Paparan cahaya biru dari layar perangkat elektronik seperti ponsel atau laptop dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang penting untuk tidur. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari penggunaan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.
4. Memanfaatkan Cahaya Alami di Pagi Hari
Paparan cahaya alami di pagi hari dapat membantu mengatur ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun. Cobalah untuk menghabiskan waktu di luar ruangan atau duduk di dekat jendela pada pagi hari untuk mendapatkan manfaat dari cahaya matahari.
5. Membuat Ruang Nyaman di Luar Tempat Tidur
Jika Anda sering terbangun di tengah malam dan kesulitan untuk kembali tidur, cobalah untuk membuat “sarang” yang nyaman di luar tempat tidur. Gunakan kursi yang nyaman dengan pencahayaan redup, baca buku atau dengarkan musik yang menenangkan sampai Anda merasa mengantuk kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News