Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Risiko kematian akibat penyakit jantung bisa diminimalisir dengan cara mudah, yakni menari. Ini berdasarkan penelitian di Inggris.
Dilansir dari Reuters, penelitian ini melalui survei populasi antara tahun 1995 dan 2007 yang melibatkan lebih dari 48.000 orang dewasa usia 40 ke atas. Survei tersebut terdiri dari berbagai pertanyaan seputar frekuensi, durasi, dan intensitas menari maupun berjalan yang dilakukan responden selama empat minggu.
Hasil yang didapat, hanya sekitar 3.100 dari 48.000 responden melaporkan rutin menari. Dua pertiga dari responden mengatakan mereka sering berjalan pada kehidupan sehari-hari.
Setelah itu, peneliti mendapatkan hasil: orang-orang yang menari cenderung lebih muda, memiliki indeks massa tubuh lebih rendah, berisiko rendah memiliki penyakit jangka panjang, serta berkesempatan untuk melakukan lebih banyak aktivitas fisik ketimbang mereka yang tidak pernah atau jarang sekali menari.
Selama penelitian berlangsung, ada 1.714 kematian akibat penyakit kardiovaskular. Namun, seperti yang dilaporkan secara online pada American Journal of Preventive Medicine, orang-orang yang melaporkan rutin menari dan berjalan memiliki risiko lebih kecil untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular daripada mereka yang tidak.
Bahkan setelah memperhitungkan usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, merokok, penggunaan alkohol, indeks massa tubuh, penyakit kronis, tekanan psikososial dan jumlah aktivitas aktivitas fisik lain.
"Saya akan menyarankan menari bagi mereka yang menganggap berjalan kaki adalah olahraga yang membosankan," kata pemimpin studi Dafna Merom dari University of Western Sydney Australia.
Selain mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, menari juga baik untuk otak. #"Karena merupakan kegiatan yang membutuhkan koordinasi antara pikiran dan gerakan," katanya.
(Bestari Kumala Dewi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News