kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Memiliki gejala yang khas, berikut gejala virus corona pada lansia dan komorbid


Senin, 19 Oktober 2020 / 04:15 WIB
Memiliki gejala yang khas, berikut gejala virus corona pada lansia dan komorbid
ILUSTRASI.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kaum lansia dan yang memiliki penyakit penyerta atawa komorbid paling rentan terpapar virus corona baru. Apalagi, gejala umum yang biasa dialami pasien Covid-19 sama sekali tidak muncul pada lansia dan komorbid yang terkonfirmasi positif. 

Spesialis Penyakit Dalam Rumahsakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD, K.Ger mengatakan, lansia terkonfirmasi positif virus corona memiliki kekhasan gejala. 

Dia menyebutkan, gejala batuk, sesak nafas, atau kehilangan indera penciuman dan perasa yang umumnya dialami pasien Covid-19 sama sekali tidak muncul pada lansia dan komorbid yang terjangkit virus corona. 

"Lansia dan komorbid perlu perhatian khusus, lebih ketat monitoringnya, karena gejalanya khas sekali," ungkap Soejono dalam talkshow di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB, Jakarta, Rabu (14/10) lalu dikutip dari laman covid19.go.id.

Baca Juga: Kasus Covid-19 dekati 350.000, ini 15 gejala virus corona menurut WHO

Sojoeno menyebutkan, gejala khas yang muncul pada lansia dan komorbid yang positif Covid-19, misalnya, nafsu makan hilang tiba-tiba, terjadi perubahan perilaku yang tidak biasa, dan kesadarannya hilang.  

Jika memiliki penyakit penyerta, maka semakin memperberat kondisi pasien lansia. "Pengalaman kami, bisa mengatasi virusnya, tapi kadang inveksi sekunder itu muncul ketika hasil negatifnya," kata Soejono. 

Menerapkan protokol kesehatan

Kepala Staf Medis Fungsional Pulmonologi Rumahsakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dr. Adria Rusli, Sp.P (K) mengatakan, perhatian keluarga sangat penting bagi lansia dan komorbid untuk menghindari paparan virus corona. 

Lingkungan yang bersih, makanan sehat, dan istirahat cukup harus diterapkan bagi lansia dan komorbid. "Kalau sudah kena (virus corona), berat sekali dan tinggi angka kematiannya," ujar Adria.

Baca Juga: Gejala baru tak biasa pasien corona, mulai konjungtivitis hingga ruam kaki

Dukungan keluarga terutama dalam menerapkan protokol kesehatan, khususnya bagi orang terdekat di sekitarnya, sangat penting.

Adria mencontohkan, jika lansia tinggal bersama cucu dan pengasuhnya, maka keluarga harus memperhatikan protokol kesehatannya. Hal sama juga perlu keluarga lakukan terhadap pengantar makanan kalau memesan dari luar. 

"Ini juga berlaku untuk yang mengantar makanan, termasuk asisten rumahtangga atau supir pribadi, perlu dipastikan protokol kesehatannya," tegas dia. 

Jadi, mereka harus senantiasa menerapkan protokol kesehatan 3M: mengunakan masker dengan benar, menjaga jarak hindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun atau cairan pembersih tangan.

Selanjutnya: Benarkah setelah sembuh dari Covid-19 bisa kebal virus corona? Ini kata medis

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×