kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memilih Masker yang Pas untuk Diri dan Lingkungan


Selasa, 06 Oktober 2020 / 07:51 WIB
Memilih Masker yang Pas untuk Diri dan Lingkungan
ILUSTRASI. Produksi masker kain sesuai standar SNI di Pusat Industri Kecil, Penggilingan, Jakarta, Jumat (02/10/2020). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Venny Suryanto, Dimas Andi, Dina Mirayanti Hutauruk, Hikma Dirgantara | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan masker merupakan salah satu cara efektif mencegah penularan Covid-19. Banyak jenis masker berseliweran di pasaran. Mulai masker kain hingga masker medis dengan tingkat efektifivitas berbeda-beda. Sambil menunggu hadir vaksin maka penggunaan masker wajib dilakukan dengan cara pemilihan dan penggunaan yang tepat.

Maskermu melindungiku, maskerku melindungimu. Inilah gotong royong yang paling ideal saat pandemi corona. Maklum, vaksin sebagai senjata utama yang diharapkan melawan virus Covid-19 masih belum ditemukan hingga kini.

Penggunaan masker merupakan salah satu cara efektif mencegah resiko penularan korona. Ada beragam jenis masker yang beredar di pasar untuk menangkal terpapar Covid-19. Masyarakat harus mengetahui cara penggunaan yang tepat agar lebih efektif mencegah penularan.

Lagi-lagi gotong royong diperlukan. Di perkantoran, sebagai salah satu klaster penularan, peran pimpinan menjadi vital dalam meredam penularan, termasuk dalam penggunaan masker.

Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Lani Darmawan membagikan kesehariannya menggunakan masker. Ia menggunakan masker kain berlapis dan juga masker surgical saat beraktivitas di kondisi berisiko. Sedang saat kerja dari rumah, ia cukup memakai masker kain.

Menurut Lani, kesadaran penggunaan masker di lingkungan kantor dan tempat tinggalnya cukup baik karena aturan ketat. Ada teguran dari penanggung jawab lapangan dan security. " Di CIMB Niaga, penerapan protokol Covid-19 juga sangat ketat dan masker disediakan gratis dari perusahaan bagi karyawan," tuturnya ke KONTAN, Senin (5/10).

Senada, Hery Gunardi Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyesuaikan penggunaan masker dengan situasi. Kalau hanya bekerja di kantor, ia memilih masker kain. Tetapi kalau harus keluar kantor dan bertemu orang dari lingkungan luar, masker medis harus tersedia agar lebih aman.

Di lingkungan sekitar Hery, kesadaran penggunaan masker sudah sangat baik karena saling mengingatkan satu sama lain. Di kantor Bank Mandiri sendiri sudah ada covid ranger yang ditunjuk mengawasi dan melakukan edukasi agar karyawan mematuhi protokol Covid-19, termasuk penggunaan masker.

Dari sektor energi, Direktur PT ABM Investama, Adrian Erlangga membagikan pengalamannya menggunakan masker di masa pandemi. Sehari-hari, ia selalu pakai masker medis untuk menangkal korona.

Baginya, penggunaan masker bukan hal baru. Bekerja di industri tambang batubara, membuatnya terbiasa menggunakan masker berkunjung ke area pertambangan yang dipenuhi partikel debu.Di area operasi, masker sudah jadi standar yang harus dipatuhi setiap pekerja ujarnya.

Saat berkunjung ke area tambang jenis masker yang digunakan harus N95. Masker ini jenis masker respirator yang berfungsi menyaring udara dari partikel yang sangat kecil.

Sementara Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Apollonius Andwie C mengaku selalu menggunakan masker medis saat bekerja di kantor maupun di luar kantor, sejak pandemi Covid-19 merebak. Ia memilih jenis itu karena punya tiga lapisan dan memenuhi standard yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan maupun WHO.

Kesadaran menggunakan masker yang kuat juga muncul dari Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri. Ia memilih menggunakan masker medis yang menurutnya jauh lebih aman dan sudah teruji. Bahkan, Reny menggunakan face shield hingga kacamata untuk semakin meminimalisir risiko.

Head of Fixed Income Trimegah Sekuritas Darma Yudha juga berpendapat serupa. Ia memilih menggunakan masker medis yang dinilai paling efektif. Selain itu, masker medis sudah memenuhi standar dibandingkan masker kain.Menggunakan masker adalah upaya untuk melindungi diri sekaligus memutus rantai persebaran virus covid-19, tambah Yudha.

Baik Yudha maupun Reny sepakat, masker jadi pelindung paling utama. Namun, cara paling efektif terhindar dari Covid-19 adalah dengan berdiam diri di rumah.

Sementara Tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19, Wiku Adisasmito merekomendasilima jenis masker. Yaitu masker kain 3 lapis, masker medis 2ply, masker medis 3ply, Masker N95, dan Reusable Facepiece Respirator. Kelimanya memiliki kemampuan dan standar kesehatan dalam mencegah droplet yang berpotensi membawa Covid-19.

Sementara Ahli Epidemologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono menyebutkan, penggunaan masker untuk masyarakat harus minimal dua lapis tak peduli itu jenis apa. Selain itu, yang tak kalah penting diperhatikan menurut dia adalah adalah cara pemakaian masker.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindari kerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×