kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mayoritas penderita virus corona adalah laki-laki, mengapa?


Selasa, 04 Februari 2020 / 16:50 WIB
Mayoritas penderita virus corona adalah laki-laki, mengapa?
Media briefing Fakta Corona Virus dan Influenza yang digelar RSUI bekerja sama dengan Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam (PAPDI) di RS Universitas Indonesia, Depok (4/2).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - DEPOK. Segala informasi mengenai virus corona menjadi bahasan yang dicari masyarakat terutama di Indonesia, mulai dari penularan hingga pencegahannya. Namun perlu diketahui bahwa mayoritas pasien yang dinyatakan terinfeksi virus corona merupakan laki-laki.

Dokter spesialis paru RSUI Raden Rara Diah Handayani menyebut bahwa dari total kasus corona virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina itu hingga hari ini Selasa (4/2) ini tercatat menjadi 20.626 kasus. Angka tersebut meningkat cepat dari 14.557 kasus pada 2 Februari 2020 lalu.

Baca Juga: Jangan panik, begini cara mencegah terpapar dari virus corona

Dari total kasus tersebut 71% disebut Diah mayoritas ialah pasien laki-laki. Meski termasuk cepat dalam transmisi atau penyebaran, Diah mengungkapkan angka kematian akibat virus corona terbilang rendah.

"Kalau dibanding dengan flu burung corona virus ini terbilang lambat. Sekitar 2% dari total kasus sekarang, kalau dulu flu burung itu angka kematian 87%. Hanya transmisi yang cepat jadi mengkhawatirkan," jelas Diah saat acara media briefing fakta corona virus dan influenza di RSUI, Depok, Selasa (4/2).

Penjelasan lebih lanjut mengapa laki-laki lebih rentan akan virus corona, dijelaskan oleh Spesialis Mikrobiologi RSUI dr. R. Fera Ibrahim bahwa jumlah reseptor ACE2 pada laki-laki lebih banyak ketimbang perempuan dari penelitian yang dilakukan saat terjadi kasus SARS dulu.

Fera memaparkan virus yang masuk ke tubuh akan menginfeksi sel dimana untuk masuk ke dalam sel melalui reseptor.

Baca Juga: Jokowi minta Indonesia manfaatkan ceruk peluang akibat virus korona

"Reseptor itu ada di nasofaring sampai otak, tapi banyak di epitel paru. Dan ACE2 banyak ada pada laki-laki, dan lebih banyak pada ras Asia," ungkap Fera.



TERBARU

[X]
×