kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Mau tahu ada masalah jantung? Jilat kulit kakimu


Selasa, 14 Februari 2017 / 12:53 WIB
Mau tahu ada masalah jantung? Jilat kulit kakimu


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Mendeteksi jantung Anda bermasalah atau tidak bisa dilakukan dengan cara mudah, bahkan tak perlu ke rumah sakit. Caranya, jilat saja kulit kaki Anda sendiri.

Dilansir dari Thesun.co.uk, penelitian baru telah menemukan bahwa kulit kaki yang terasa sangat asin bisa menjadi indikator pembesaran dan penebalan bagian dari jantung Anda. Para ilmuwan menguji kandungan garam pada hampir 100 orang dan menemukan adanya hubungan antara tingkat garam pada kulit dan kondisi jantung mereka.

Orang dengan penyakit ginjal kronis umumnya berisiko mengembangkan penyakit jantung dan memiliki peningkatan risiko kematian akibat masalah jantung.

Mereka umumnya lebih mungkin mengalami pembesaran dan penebalan dinding ventrikel kiri jantung. Penyebab kondisi ini tidak jelas, namun beberapa studi menunjukkan bahwa kondisi itu menyebabkan adanya pengeluaran garam berlebih dari dalam tubuh.

Para ilmuwan dari University of Erlangen-Nuremberg di Jerman telah menemukan cara yang unik untuk menguji risiko pasien. Jaringan seperti kulit dan otot dapat menyimpan garam, tetapi Markus Schneider dan rekan-rekannya ingin mengetahui apakah hal tersebut terkait dengan penyakit jantung, terutama pada pasien penyakit ginjal.

Tim peneliti mengukur kandungan natrium kulit di daerah betis kaki pada 100 pasien dengan kondisi penyakit ginjal ringan hingga kronis. Para peneliti juga menilai tingkat air tubuh, tekanan darah selama 24 jam, dan massa ventrikel.

Schneider mengatakan, bahwa garam pada kulit mencerminkan kelebihan natrium. Kandungan garam di kulit berhubungan dengan tekanan darah dan masalah jantung, tapi tidak kadar air tubuh.

Peneliti mengatakan, intervensi yang mengurangi garam di kulit seperti pembatasan garam mungkin memiliki efek menguntungkan pada jantung, terutama pada pasien dengan penyakit ginjal.

(Ayunda Pininta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×