Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama masa pandemi Covid-19, ada satu layanan yang masyarakat butuhkan. Yakni, tes virus korona, mulai sekadar rapid test hingga swab test yang menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
Nah, PCR menjadi penentu, apakah seseorang terpapar virus korona atau tidak. Dan, hasil tes PCR saat ini menjadi salah satu syarat bagi yang ingin bepergian keluar kota, terutama menggunakan pesawat terbang, khususnya Garuda Indonesia.
Tak heran, permintaan tes untuk mendeteksi virus korona makin banyak. Potensi besar ini langsung ditangkap oleh startup layanan kesehatan yang menyediakan layanan uji virus korona. Mulai layanan rapid test hingga swab test dengan metode PCR.
Baca Juga: Risma mencak-mencak mobil PCR bantuan BNPB malah bukan untuk Surabaya
Salah satunya adalah Ceklab.id. Bahkan, startup layanan kesehatan ini menyediakan tes virus korona di rumah konsumen langsung. Jadi, para petugas dari Ceklab akan mendatangi rumah konsumen untuk melakukan pengujian virus korona di tempat.
Baca Juga: Jawa Timur tambah kapasitas mesin PCR, Khofifah: tes corona lebih cepat
Layanan yang Ceklab.id tawarkan tergolong komplit, mulai rapid test hingga swab test metode PCR.
Menurut Ivan Sinarso, Co- Founder Ceklab.id, untuk pelaksanaan rapid test, metode yang perusahaannya gunakan berbeda dengan yang lain. "Kami memakai alat dari Belanda dan sudah bekerjasama dengan vendornya. Kalau rapid test lain biasanya mengambil sampel dari jari, kami dari vena supaya lebih akurat," katanya kepada KONTAN.
Saat ini, layanan Ceklab.id untuk rapid test di rumah konsumen langsung tersedia di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Ivan mengatakan, Ceklab.id menyediakan sebanyak 2.000 alat rapid test. Dari jumlah tersebut, sudah ada 300 orang yang menggunakan layanan rapid test via Ceklab.id.
Dan, Ivan memastikan, petugas Ceklab.id yang datang ke rumah konsumen berbekal alat pelindung diri. Ketika hasil rapid test menunjukkan hasil reaktif, maka konsumen bisa berkonsultasi dengan dokter Ceklab.id. Lalu, diarahkan ke rumahsakit rujukan yang ditunjuk Ceklab.id.
Untuk layanan swab test, Ceklab.id baru menawarkan mulai 26 Mei lalu. Sejauh ini, sudah ada 10 orang yang memakai layanan ini.
Untuk biayanya, Ceklab.id mematok tarif rapid test sebesar Rp 700.000 dan swab test dengan metode PCR sebesar Rp 2,4 juta.
Ivan menargetkan, bisa menjaring 1.000 orang yang melakukan rapid test dan untuk jangka panjang mencapai 10.000 orang.
Pemain lainnya adalah DocLink. Menurut Budi Santoso, CEO DocLink, aplikasi ini menyediakan layanan rapid test dengan target pasar: para karyawan di garis terdepan seperti resepsionis. Untuk sementara, layanan rapid test baru tersedia di Bogor.
Saat melakukan rapid test, konsumen bisa memilih, apakah mau di tempat layanan kesehatan yang ditunjuk DockLink atau di kantor mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News