kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masak dengan cara ini Anda bisa jauhi kanker


Kamis, 26 Januari 2017 / 09:47 WIB
Masak dengan cara ini Anda bisa jauhi kanker


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Makanan berpati seperti roti, keripik, atau kentang sebaiknya jangan dipanggang terlalu lama karena dapat meningkatkan risiko kanker.

Dilansir dari BBC, Lembaga Standar Makanan Inggris mengatakan, proses pemasakan (panggang, bakar, atau goreng) dalam suhu tinggi terlalu lama bisa menyebabkan terbentuknya akrilamida yang bersifat karsinogenik.

Akrilamida bisa ditemukan pada berbagai jenis makanan dan merupakan hasil dari proses pemasakan. Kadar akrilamida paling tinggi terdapat dalam makanan dengan kadar pati yang dimasak di suhu lebih dari 120 derajat celsius, misalnya keripik, roti, biskuit, cakes, dan juga biji kopi yang disangrai.

Semakin lama bahan makanan dimasak, makin banyak akrilamida terbentuk. Oleh karena itu, peneliti di Inggris merekomendasikan agar bahan makanan berpati dimasak sampai warnanya keemasan dan bukan dibiarkan sampai coklat.

Penelitian pada hewan menunjukkan, akrilamida bersifat toksik pada DNA dan memicu kanker. Karena itu, para ahli berasumsi hal itu juga berlaku pada manusia, walau sampai saat ini belum ada kesimpulan.

Zat tersebut juga disebut berdampak buruk pada sistem saraf dan reproduksi. Meski begitu, dampaknya pada manusia bergantung pada seberapa sering kita mengonsumsinya.

Sebagian pakar berpendapat lain dan mengatakan bahaya akrilamida belum jelas. "Bahkan, orang dewasa yang sering mengonsumsi makanan mengandung akrilamida perlu mengonsumsi 160 kali lebih banyak untuk mencapai batas berbahaya dan bisa meningkatkan tumor pada hewan percobaan," kata David Spiegelhater dari Universitas Cambridge.

Mengenai risiko kanker, para ahli mengatakan bahwa yang perlu dijauhi adalah rokok karena asap rokok empat kali lebih berbahaya dari akrilamida.

Faktor risiko lain yang sudah diketahui memicu kanker antara lain obesitas dan juga konsumsi alkohol. Pakar dari Cancer Research UK juga mengatakan bahwa kaitan antara akrilamida dan kanker pada manusia tidak jelas dan tidak konsisten.

Walau demikian, tak ada salahnya mengurangi konsumsi makanan tinggi kalori dan mengandung akrilamida seperti biskuit, keripik, dan juga makanan yang digoreng.

(Lusia Kus Anna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×