Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Aplikasi 99 Virtual Race hadir untuk mendukung masyarakat agar tetap aktif berolahraga di tengah berbagai kesibukan. Melalui program-program yang fleksibel, aplikasi ini berusaha untuk menginspirasi lebih banyak orang menjaga keseimbangan mental dan fisik.
Didirikan pada 2017, aplikasi 99 Virtual Race telah digunakan oleh lebih dari 181.000 pelari di seluruh dunia. Terlebih, 99 Virtual Race juga sudah bekerja sama 23 perusahaan besar untuk menginisiasi gaya hidup sehat di lingkungan kerja dengan mengajak para karyawan aktif berolahraga.
Baca Juga: Pahami Efek Samping Pakai Sepatu Bayi Terlalu Dini di Sini, Moms
“Melalui aplikasi 99 Virtual Race, pengguna dapat mengikuti berbagai tantangan lari dengan cara yang fleksibel, tanpa terbatas waktu dan tempat,” ungkap CEO 99 Virtual Race Stevie Go dalam keterangan yang dibagikan, Senin (28/10).
Perjalanan 99 Virtual Race sendiri didasarkan pada isu kesehatan mental yang terus menjadi perhatian. Bahkan isu kesehtan mental kerap dipandang dapat menjadi the next pandemic, setelah covid-19.
Berdasarkan survei IPSOS yang dilakukan pada 2023 di 31 negara, termasuk Indonesia, menunjukkan 44% dari 23.274 responden menyebut gangguan kesehatan yang paling memerlukan perhatian adalah kesehatan mental.
Baca Juga: 6 Sumber Makanan Alami untuk Meredakan Flu Di Musim Pancaroba
Sorotan dunia pada kesehatan mental cukup beralasan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019 melaporkan, satu dari setiap delapan orang di dunia hidup dengan gangguan mental, dengan gangguan kecemasan dan depresi yang paling umum. Artinya, terdapat sekitar 970 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental.
WHO juga merilis prevalensi gangguan mental di Indonesia mencapai 9,8% pada 2021, dengan angka depresi mencapai 6,6%. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat pada 2024, terutama akibat dari dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Sementara di Indonesia, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 Kementerian Kesehatan menunjukkan, satu dari sepuluh orang Indonesia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Sebanyak 6% tergolong depresi dan 7 dari 1.000 orang menderita skizofrenia.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Bayi Usia 0-3 Bulan Sulit Tidur
Salah satu solusi menjaga kesehatan mental adalah dengan aktivitas fisik atau berolahraga. Penelitian terbaru University of South Australia yang diterbitkan British Journal of Sports Medicine menyebutkan olahraga 1,5 kali lebih efektif ketimbang mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi depresi.
Stevie menuturkan, hasil penelitian menyebutkan bahwa aktivitas fisik sangat bermanfaat untuk memperbaiki gejala depresi, kecemasan, dan kesusahan. Dimana, olahraga selama 12 minggu paling efektif dalam mengurangi gejala kesehatan mental.
“Kami percaya bahwa olahraga secara konsisten tidak hanya memberikan dampak positif bagi tubuh, tetapi juga pikiran,” ujar Stevie.
Atas dasar itu, aplikasi 99 Virtual Race memberikan beragam pilihan event olahraga yang bisa dipilih oleh masyarakat. Selain fleksibel, mengikuti perhelatan yang ada di 99 Virtual Race juga lebih efisien.
Baca Juga: Cegah Diabetes, Cek Tabel Gula Darah Normal Sesuai Umur & Batas Konsumsi Gula
“Bayangkan jika harus mengikuti lomba lari offline, berapa banyak biaya, waktu, dan energi yang dikeluarkan, dan kita harus mengikuti jadwal yang sudah ditentukan, tidak bisa fleksibel,” tutur Stevie.
Aplikasi 99 Virtual Race sudah tersedia di Play Store dan App Store yang sejauh ini sudah diunduh lebih dari 181.000 kali di 25 negara dengan akumulasi jarak lari lebih dari 10,8 juta kilometer.
Selain itu, aplikasi ini juga sudah menyelenggarakan 233 perhelatan lari dengan 172 di antaranya kolaborasi perhelatan lari. Total donasi yang berhasil dikumpulkan dalam perhelatan lari lewat aplikasi 99 Virtual Race mencapai lebih dari Rp1,4 miliar.
Aplikasi 99 Virtual Race memberikan fleksibilitas kepada para pelari untuk memilih lokasi lari sendiri dan mengirimkan data lari mereka melalui integrasi dengan platform populer seperti Garmin Connect, Strava, dan Fitbit. Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), aplikasi ini juga memastikan keamanan dan keabsahan data lari yang dikirimkan.
"Kami memanfaatkan AI untuk meminimalkan penipuan data selama perlombaan, sehingga semua peserta mendapatkan pengalaman yang adil dan transparan," pungkas Stevie Go.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News