kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Makan Korban Di India, Virus Nipah Ternyata Dari Malaysia, Kenali Tanda-Tanda Infeksi


Senin, 18 September 2023 / 10:27 WIB
Makan Korban Di India, Virus Nipah Ternyata Dari Malaysia, Kenali Tanda-Tanda Infeksi
ILUSTRASI. Makan Korban Di India, Virus Nipah Ternyata Dari Malaysia, Kenali Tanda-Tanda Infeksi


Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Tanda-Tanda Virus Nipah - Jakarta. Setelah virus corona penyebab pandemi Covid-19, kini dunia mewaspadai virus nipah. Apa itu virus nipah? Apa saja tanda-tanda infeksi virus nipah?

Dilansir dari Kompas.com, virus nipah telah merenggut nyawa dua warga negara bagian Kerala, India. Tiga orang lainnya dinyatakan positif terinfeksi virus nipah ini.

Dikutip dari Reuters (12/9/2023), salah satu pejabat dari Institut Virologi Nasional India menyebutkan, satu orang meninggal pada bulan ini dan satu orang meninggal pada akhir Agustus 2023. Penyakit ini telah mewabah kali keempat di Kerala sejak 2018.

Kala itu, sebanyak 21 dari 23 orang yang terinfeksi virus nipah ini meninggal dunia. Selanjutnya, pada 2019 dan 2021, virus nipah ini juga merenggut dua nyawa lagi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus nipah adalah jenis virus zoonosis atau kuman yang dapat menular dari hewan ke manusia, atau menular melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antarmanusia.

Baca Juga: WHO Tekan China Berikan Akses Penuh untuk Memecahkan Isu Asal Usul COVID

Dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Virus Nipah adalah salah satu jenis virus yang dapat menyerang hewan dan manusia. Keberadaan Virus Nipah belum terdeteksi di Indonesia hingga saat ini.

Namun, beberapa kasus infeksi virus tersebut sudah terkonfirmasi di negara yang berdekatan dengan Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk lebih waspada terhadap virus yang diduga mudah menular ini.

Asal usul virus Nipah

Virus Nipah pertama kali teridentifikasi di sebuah peternakan babi di Malaysia. Saat itu, beberapa jenis hewan menunjukkan gejala demam, sulit bernapas, dan kejang.

Menurut WHO, virus nipah tersebut berasal dari kelelawar buah yang ditularkan ke babi saat terjadi penebangan hutan secara besar-besaran, sehingga menyebabkan populasi kelelawar berpindah mendekati area peternakan.

Ternak babi yang telah terinfeksi dapat menularkan Virus Nipah ke peternak dan peternak pun dapat menularkannya ke sesama manusia. Proses penularan yang mudah inilah yang menjadikan Virus Nipah diduga bisa berpotensi menjadi pandemi.

Cara penularan virus Nipah

Virus Nipah merupakan virus jenis RNA yang termasuk dalam golongan Paramyxovirus. Golongan virus ini juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti pneumonia, gondongan, dan campak.

Virus Nipah diketahui berasal dari hewan liar, seperti kelelawar pemakan buah (Pteropus sp.), dan hewan ternak, seperti domba, kambing, dan babi, yang terinfeksi virus tersebut.

Penularan Virus Nipah dapat terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine. Selain itu, beberapa riset juga menunjukkan bahwa seseorang bisa mengalami gejala infeksi virus ini ketika ia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi Virus Nipah, khususnya yang dimasak kurang matang. Tidak hanya dari hewan ke manusia, Virus Nipah pun diketahui dapat menular antarmanusia. Seseorang bisa terinfeksi Virus Nipah apabila pernah kontak dengan pasien yang terinfeksi virus tersebut.

Tanda dan gejala infeksi virus Nipah

Virus Nipah memiliki masa inkubasi sekitar 4-14 hari. Ini artinya, seseorang dapat mengalami gejala infeksi Virus Nipah setelah virus tersebut masuk ke tubuhnya dalam kurun waktu tersebut.

Infeksi Virus Nipah dapat menimbulkan gejala ringan yang mirip dengan gejala flu, tetapi bisa juga menimbulkan gejala berat yang berisiko menyebabkan kematian. Saat terinfeksi Virus Nipah, seseorang dapat mengalami beberapa gejala.

Berikut sejumlah gejala dan tanda-tanda infeksi virus Nipah:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot
  • Sesak napas
  • Muntah

Sementara itu, pada kasus yang parah, infeksi Virus Nipah bisa menyebabkan peradangan pada otak (ensefalitis).

Orang yang menderita ensefalitis akibat infeksi Virus Nipah bisa mengalami gejala berupa mudah mengantuk, sulit fokus dan konsentrasi, serta disorientasi atau tidak bisa mengenal waktu, tempat, dan orang lain, termasuk orang terdekatnya.

Cara mencegah penularan infeksi virus Nipah

Untuk mencegah penularan infeksi virus nipah, lakukan hal berikut:

  • Hindari kontak dengan kelelawar atau hewan ternak yang berisiko tertular Virus Nipah. Jika perlu, Anda bisa memasang jaring di sekitar rumah untuk mencegah kelelawar masuk ke dalam rumah.
  • Cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi serta hindari konsumsi buah atau sayuran yang kotor dan tampak sudah tergigit oleh binatang.
  • Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, sepatu boots, dan pelindung wajah, saat membersihkan kotoran atau urine hewan.
  • Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sedang sakit, terutama yang memiliki gejala infeksi Virus Nipah.
  • Hindari konsumsi daging kelelawar atau daging hewan ternak yang dimasak kurang matang.

Meski belum ada laporan kasus infeksi Virus Nipah di Indonesia, Anda tetap perlu waspada karena virus ini mudah menular dari hewan atau orang yang terinfeksi, sehingga dianggap berpotensi menjadi pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×