kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurangi dari Sekarang, Ini 3 Dampak Buruk Terlalu Banyak Makan Gorengan


Kamis, 01 September 2022 / 14:50 WIB
Kurangi dari Sekarang, Ini 3 Dampak Buruk Terlalu Banyak Makan Gorengan
ILUSTRASI. Kurangi dari Sekarang, Ini 3 Dampak Buruk Terlalu Banyak Makan Gorengan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - Kurangi dari sekarang, berikut ini dampak-dampak buruk yang muncul jika terlalu banyak makan gorengan.

Gorengan makanan rakyat yang mudah ditemui dan harganya cukup terjangkau. Selain dijadikan sebagai camilan, gorengan juga kerap kali disantap sebagai lauk nasi. 

Makan yang digoreng dengan minyak panas memang terasa gurih dan renyah. Jenis gorengan juga beragam membuat makanan ini digemari oleh berbagai kalangan.

Banyak yang menganggap makanan yang digoreng lebih nikmat dibandingkan dengan makanan yang dikukus atau direbus. 

Padahal, gorengan memberikan banyak risiko kesehatan untuk tubuh. Selain itu, terlalu sering makan gorengan juga berakibat buruk pada kondisi kulit.

Ira Purnamasari, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), mengungkapkan, makanan yang digoreng mengandung lemak jahat (LDL) yang merugikan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

Baca Juga: 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia Tahun 2022, Ada Profesi Impian Anda?

Dampak buruk terlalu banyak gorengan untuk kesehatan

Ira menjelaskan, lemak merupakan makronutrien yang paling lambat dicerna. Hal ini akan memperlambat pengosongan perut sehingga menyebabkan perut kembung, mual, kram, hingga diare.

"Makanan berminyak yang mengandung banyak kalori bisa menyebabkan seseorang kelebihan berat badan hingga mengalami obesitas," katanya.

"Di mana obesitas sendiri mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan penyakit kanker," imbuh dia, seperti dikutip dari situs UM Surabaya. 

Kolesterol terbentuk dari lemak jenuh yang didapatkan dari makanan berminyak yang seseorang konsumsi. 

Kolesterol merupakan lemak berwarna kekuningan mirip lilin yang dalam batas tertentu diperlukan manusia. Tapi, jika kolesterol yang beredar dalam darah dalam jumlah banyak, maka akan menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri.

"Jika dibiarkan lama kelamaan akan menebal dan mengeras sehingga dapat menyumbat aliran darah ke jantung dan otak, sehingga mengakibatkan seseorang menderita jantung koroner dan stroke," ujar Ira.

Selain penyakit jantung koroner dan stroke, makanan berminyak juga dapat menyebabkan penyakit diabetes. 

Baca Juga: Mengenal Struktur Anatomi Gigi, Fungsi, serta Jenis-Jenis Gigi

Lemak jenuh yang terkandung pada makanan berminyak memang tidak secara langsung membuat gula darah melonjak. Tetapi, meningkatnya kadar kolesterol yang dihasilkan oleh lemak tersebut dapat menyebabkan resistensi insulin. 

Insulin merupakan hormon yang diproduksi pankreas, berperan penting dalam mengendalikan gula darah.

Bahaya makanan berminyak seperti gorengan selanjutnya adalah penyakit kanker. Zat berbahaya yang berada pada minyak goreng yang dalam penggunaannya tidak sekali pakai untuk menggoreng, menghasilkan zat berbahaya.

"Zat berbahaya tersebut disebut akrilamida yang menempel pada gorengan yang kita konsumsi, dimana zat tersebut merupakan senyawa karsinogenik atau zat pemicu kanker," kata Ira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×