Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Banyak orangtua yang resah jika anaknya memiliki tubuh yang kurus. Selain menambah asupan makanan, tak sedikit orangtua yang memberikan susu formula tinggi kalori sebagai penambah berat badan anak.
Salah satu susu formula tinggi kalori tersebut bahkan memiliki 100 kkal per 100 cc. Menurut dr Ariani Dewi Widodo, SpA(K), susu tinggi kalori seharusnya dibeli dan dan dikonsumsi dengan resep dokter. "Karena dia bisa sebabkan kalori berlebih," kata Ariani saat diskusi media yang diadakan Forum Ngobras di Jakarta Pusat, Senin (14/8).
Kelebihan kalori berdampak pada obesitas yang juga bisa menyebabkan terjadinya penyakit lain, seperti gula hingga gangguan pankreas.
Ariani menambahkan perlu pengawasan ketat bagi anak-anak yang mengonsumsi susu tinggi kalori. "Kalau dia minum susu tidak tepat dan tak diawasi, dia malah tidak makan," kata dia.
Padahal, makan bukan sekadar penambah kalori, tapi juga melatih anak untuk bisa mengunyah dan menelan. Pada anak, menguyah itu bukan perkara gampang, perlu latihan agar terbiasa.
"Yang harusnya mengunyah, malah diberikan susu itu. Dia diberikan dan menjadi kenyang dan tidak makan atau orangtua keenakan. Ih asik gendut, kasih itu terus. Tambah lama kemampuan (mengunyah) turun," kata dokter dari RS Grha Kedoya ini.
Ariani bercerita pernah menangani pasien anak yang hanya bisa minum susu, padahal si anak sudah mencapai usia tiga tahun. Anak tersebut tidak bisa mengunyah, bahkan sekadar makan bubur pun tidak bisa.
Setelah konsumsi susunya dihentikan dan diterapi untuk latihan makan, dua bulan kemudian anak tersebut mulai bisa mengasup bubur kasar. "Tapi itu (termasuk pertumbuhan) terlambat," katanya.
Ariani menjelaskan, jika berat badan anak setelah usia 6 bulan dirasa kurang, yang harus diperbaiki adalah komposisi makanannya.
Perbaikan makanan pendamping ASI (MPASI) disebut memiliki pengaruh penting bagi perbaikan berat badan serta gizi anak. Perbaikan dilakukan secara menyeluruh mulai dari makanan, buah hingga susu.
"Diharapkan umur satu tahun ke atas sudah bisa makan nasi lembek. Itu tanda kita naikin teratur dan hormon otot baik," kata dia.
Dia mengingatkan perbaikan itu harus memperhatikan kecukupan kalori. Misal pada anak usia 6 - 12 bulan, rata-rata membutuhkan 100-120 kalori per kilogram berat badan. "Misal berat badan dia 7 kilogram, jadi dia butuh 700-840 kkalori per 24 jam, minimal. Itu bisa didapat dari makanan, susu dan buah," kata dia. (Kahfi Dirga Cahya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News