kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsultasi kesehatan makin mudah berkat teknologi


Jumat, 28 Agustus 2015 / 11:07 WIB
Konsultasi kesehatan makin mudah berkat teknologi


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Sistem informasi di bidang kesehatan semakin berkembang dan makin banyak penggunanya. Ini tercermin dari menjamurnya situs soal kesehatan hingga aplikasi kesehatan mobile.

Di negara maju, proses pengecekan kesehatan menggunakan ponsel pintar sudah lumrah. Untuk cek kesehatan telinga atau pendengaran anak-anak misalnya, dokter menggunakan ponsel dan dapat mendiagnosis infeksi. Bahkan bisa mempersiapkan pengobatan yang tepat.

Di Indonesia, penggunaan aplikasi ponsel memang belum secanggih negara maju. Namun, situs informasi dan aplikasi layanan kesehatan telah marak beberapa tahun terakhir.

Dokter dan pasien mengapresiasi kemajuan teknologi ini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sederhana, cepat dan menghemat sedikit biaya.

Sebut saja, www.klikdokter.com. Situs informasi ini memberikan konsultasi gratis langsung dengan dokter. Situs ini juga memberikan beragam informasi penyakit, ulasan kesehatan, mengarahkan pada gaya hidup dan pola makan sehat. Tujuannya, untuk mendukung kesehatan masyarakat umum.

"Namun, patut diingat, layanan kesehatan mobile ini bukan pengganti perawatan kesehatan, melainkan pelengkap proses layanan kesehatan untuk mendeteksi penyakit lebih cepat di era modern," ujar Muki Partono, dokter ahli bedah tulang yang juga mengelola situs www.mukipartono.com.

Tidak cuma itu, beberapa situs informasi dan aplikasi layanan kesehatan malah membedakan sejumlah kategori layanan kesehatan, seperti monitoring kesehatan pasien, media komunikasi antara pasien dengan penyedia layanan kesehatan, direktori dokter spesialis, rumah sakit, obat hingga apotek.

"Yang paling penting, masyarakat harus tahu, informasi dan aplikasi canggih layanan kesehatan ini hanya untuk monitoring dan deteksi awal penyakit dari keluhan pasien. Dokter tidak boleh memberikan obat tanpa melakukan konsultasi tatap muka atau pemeriksaan fisik," tutur Titi Sekar Indah, dokter ahli gizi Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Ada tiga tipe pengguna teknologi informasi kesehatan. Pertama, sekedar untuk diagnosis, mencatat, serta mengobati penyakit yang diderita. Kedua, pengguna aplikasi untuk kebugaran tubuh atau olahraga.

Ketiga, untuk pendekatan kesehatan dan menerapkan gaya hidup dan makan yang sehat. Tipe ini biasanya untuk mengetahui berapa banyak kalori serta nutrisi yang masuk ke dalam tubuh mereka.

Diagnosis awal

Menurut Muki, seluruh masyarakat boleh menggunakan situs informasi dan aplikasi layanan kesehatan sesuai kebutuhan.

"Kalau sudah tahu penyakit hasil diagnosis dokter, boleh untuk monitoring. Kalau belum tahu, tentu hanya deteksi awal. Diagnosis lebih lanjut harus tetap mengunjungi dokter agar mendapat penanganan yang tepat," saran dia.

Selain situs informasi dan aplikasi ponsel pintar, saat ini juga semakin banyak klinik virtual. Pengisi konten dari klinik virtual ini biasanya kumpulan dokter.

Layanannya biasanya berupa layanan interaktif antara dokter dengan pasien secara online, tips serta informasi kesehatan.

Klikdokter.com menyediakan rubrik spesialis dari 23 dokter dengan keahlian yang beragam mulai dari dokter kandungan dan kebidanan, dokter telinga, hidung dan tenggorokan, dokter gizi, dokter gigi dan mulut hingga dokter spesialis penyakit kronis kanker.

Ada pula UDoctor, klinik virtual kesehatan lain yang menawarkan layanan interaktif dengan dokter secara gratis. Layanan interaktif seperti, livechat dan videocall, di samping juga layanan umum lainnya seperti artikel kesehatan, tips dan tanya jawab dokter dengan pasien. 

"Tetapi, ingat, manfaatkan dengan bijak. Tidak semua jenis penyakit dapat dideteksi lewat konsultasi online, perlu konsultasi fisik," tegas Titi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×