Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 masih belum berakhir di Indonesia. Meskipun pemerintah telah menggencarkan pelaksanaan vaksin Covid-19 sejak awal tahun 2021, hal itu tidak membuat setiap orang yang sudah divaksin serta-merta akan kebal dari ancaman penularan Covid-19.
Mengutip laporan Kontan.co.id (16/1), vaksinasi Covid-19 akan meningkatkan daya tahan seseorang terhadap penyakit yang disebabkan virus corona. Jika semakin banyak orang yang memiliki daya tahan terhadap virus corona, maka akan terbentuk herd immunity. Dalam hitungan pemerintah, untuk mencapai herd immunity atas virus corona, harus ada lebih dari 181,5 juta orang yang mendapatkan vaksin.
Maka dari itu, masyarakat Indonesia diimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Protokol seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, menjaga jarak serta menjauhi kerumunan tetap harus dilakukan untuk menghindari penularan virus korona.
Selain itu, menjaga kesehatan dari dalam juga sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh kita di tengah ancaman penularan Covid-19. Seperti misalnya yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), David Hidayat yang telah rutin mengonsumsi obat-obatan herbal bahkan jauh sebelum Covid-19 merebak di Indonesia. Dia bilang, dengan mengonsumsi minuman herbal terbukti dapat memperkuat daya tahan tubuh agar terhindari dari paparan virus Covid-19.
"Selain itu, saya juga rutin minum vitamin D3 1000 IU setiap hari," kata David saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (20/5).
Baca Juga: Epidemiolog ini perkirakan akan ada ledakan kasus Covid-19 karena rendahnya testing
Meskipun sudah divaksin, terang David, itu tidak serta merta menjadikan kita kebal dari ancaman penularan Covid-19. Lantaran, efektivitas vaksin juga tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing individu. Maka dari itu, penting bagi David untuk tetap getol menerapkan protokol kesehatan baik di lingkungan tempat tinggal maupun di tempat kerja.
"Meskipun sudah divaksin, kita harus tetap menjaga karena efikasi vaksin juga tergantung dari diri kita, vaksin mengurangi resiko tertular atau mengurangi atau meringankan dampak jika terinfeksi," jelas David.
Setali tiga uang, secara terpisah Direktur PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) Lukman Hakim pun berpendapat hal yang serupa dengan David. Setiap harinya, Lukman rutin mengonsumsi vitamin yang juga diiringi dengan olahraga teratur selama minimal 1,5-2 jam per hari. Selain itu, gaya hidup sehat juga telah dijalankan Lukman untuk tetap menjaga daya tahan tubuhnya.
"Saya selalu berolahraga rutin setiap hari minimal 1,5 jam sd 2 jam per hari, saya selalu jemur matahari dan hidup sehat seperti menjaga kebersihan dan juga konsumsi makanan sehat," ungkap Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (20/5).
Protokol kesehatan ketat juga selalu dilakoni Lukman, baik di lingkungan kantor maupun di luar kantor. "Saya selalu taat prokes 3M menggunakan masker, cuci tangan selalu dan social distancing, serta menghindari kerumunan," sebutnya.
Selain itu, PBID juga telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat di kantor untuk menghindari terjadinya penyebaran virus korona di dalam lingkungan kerja. Seperti dengan mengecek suhu tubuh karyawan saat memasuki area kantor dan mewajibkan seluruh karyawannya untuk selalu menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak. "Sesuai anjuran pemerintah, taat prokes dan saling menjaga kesehatan," tutupnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Meski melandai, Jokowi minta diwaspadai kasus corona gelombang kedua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News