CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Kepanjangan ISPA & Cara Mencegahnya, Polusi Udara Bikin Kasus ISPA Melonjak


Sabtu, 02 September 2023 / 10:21 WIB
Kepanjangan ISPA & Cara Mencegahnya, Polusi Udara Bikin Kasus ISPA Melonjak
ILUSTRASI. Kepanjangan ISPA & Cara Mencegahnya, Polusi Udara Bikin Kasus ISPA Melonjak


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Kepanjangan ISPA - Apa kepanjangan ISPA? Jumlah kasus ISPA di Jakarta semakin banyak karena polusi udara di Jakarta semakin buruk belakangan ini.

Kepanjangan ISPA adalah infeksi saluran pernafasan atas. ISPA adalah infeksi pada saluran nafas atas akut, dimana saluran nafas bagian atas meliputi hidung, tenggorokan, faring, laring dan bronkus.

Dilansir dari Kompas.com, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kasus ISPA semakin meningkat dan jumlahnya sudah tembus di 200.000. "Jadi, kasus infeksi saluran pernapasan akut yang ada di DKI, tadinya 50 ribuan. Naik dia. Naiknya sempat 150 ribu, 200 ribu, jadi tiga sampai empat kali (lipat)," kata Budi dalam rapat di Gedung DPR, Jakarta, pada Rabu (30/8/2023).

Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara Agus Dwi Susanto mengatakan, tingkat polusi udara di Jabodetabek telah melebihi batas aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Gelontorkan Rp 10 Triliun untuk Biaya Penyakit Pernapasan di 2022

Hasil riset Bappenas pada 2022, peningkatan polutan PM 2,5, PM 10, dan sulfur dioksida berkontribusi pada peningkatan kasus ISPA dan pneumonia di wilayah DKI Jakarta dalam periode hampir 10 tahun. Partikel udara kotor memiliki ukuran yang bervariasi.

Ada yang berukuran 10 mikrometer (µm) atau PM 10 ke atas dan ada juga yang berukuran PM 2,5 ke bawah yang lebih kecil. "Data terakhir di Puskesmas dan di rumah sakit yang kita kumpulkan dalam periode Januari-Juli, terlihat sekali memang kasusnya lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun ini ketika polutan tinggi, kasusnya meningkat," ujar Agus dalam konferensi pers di Kemenkes pada Senin (28/8/2023).

Penyebab ISPA

Website Kementerian Kesehatan menyebutkan, penyebab ISPA biasanya adalah virus. Penyebab ISPA lainnya adalah bakteri.

Saat kualitas udara buruk, rawan terjadi ISPA. Karena pada udara yang tercemar kemungkinan besar mengandung bakteri dan virus.

Ispa biasanya menyerang hidung dan tenggorokan dan tidak memerlukan perawatan medis. Akan tetapi pada beberapa orang dapat mengalami komplikasi dan memerlukan perawatan medis.

Berikut tanda-tanda ISPA yang harus diwaspadai:

  • Batuk
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Bersin-bersin
  • Kelelahan

Tanda-tanda ISPA ini sering muncul 3 hari setelah paparan dan bertahan antara 7-10 hari, namun pada beberapa orang bisa bertahan hingga tiga minggu.

Cara mengatasi ISPA

Untuk mengatasi ISPA, Kemenkes menyarankan hal berikut:

  • Lakukan kompres hangat pada daerah wajah agar pernafasan lebih nyaman dan mengurangi kongesti. Beberapa dokter biasanya memberikan dekongestan hidung yang dapat membantu mengurangi gejala hidung tersumbat atau kombinasi dengan antihistamin untuk membantu meredakan gejala.
  • Salah satu cara aman untuk mengurangi gejala adalah dengan menghirup uap dan berkumur air garam. Irigasi dengan salin dapat meningkatkan kemampuan mukosa nasal melawan agen infeksius.
  • Perbanyak minum untuk menggantikan kehilangan cairan bila tidak ada kontra indikasi.
  • Analgesik dapat diberikan untuk membantu mengurangi demam dan nyeri.

Cara mencegah ISPA

Untuk mencegah ISPA, lakukan hal berikut

  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
  • Rutin berolahraga
  • Istirahat yang cukup
  • Cukup minum air putih
  • Jaga kebersihan lingkungan
  • Rajin mencuci tangan
  • Hindari orang yang sakit
  • Gunakan masker bila ada paparan debu atau dekat dengan orang bergejala ISPA

Tips memakai masker saat sedang ISPA agar tidak menularkan kepada orang lain:

  • Pilih masker dengan bahan minimal 3 lapis/layers
  • Gunakan masker dengan cara bagian yang keras/berisi kawat di bagian atas hidung, bagian yang berwarna berada di luar dan bagian yang berwarna putih menempel di wajah
  • Kaitkan kedua tali pada masing-masing daun telinga
  • Memastikan masker menutup hidung dan mulut
  • Gantilah masker bila sudah lembab atau basah (masker efektif digunakan kurang lebih selama 4 jam)
  • Jangan lupa membuang masker ke tempat sampah selesai digunakan dan cucilah tangan setelah membuka masker.

Itulah kepanjangan ISPA dan cara mengatasi ISPA yang belakangan semakin banyak di Jakarta. Mari jaga kesehatan keluarga kita.

Baca Juga: Kemenkes Siapkan 740 Fasilitas Kesehatan untuk Tangani Dampak Polusi Udara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×