kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

​Kenapa Bayi Sering Gumoh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Selasa, 04 April 2023 / 08:54 WIB
​Kenapa Bayi Sering Gumoh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
ILUSTRASI. Gumoh adalah keluarnya ASI atau susu formula dari mulut, seringkali disertai sendawa.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Kenapa bayi sering gumoh? Hal ini adalah salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh orangtua yang baru memiliki bayi. Gumoh adalah keluarnya ASI atau susu formula dari mulut, seringkali disertai sendawa. 

Gumoh sering ditemui pada bayi sampai usia 1 tahun dan merupakan hal yang normal terjadi. Volume susu yang mengalir keluar dari mulut bervariasi, umumnya 1 – 2 sendok makan.

Baca Juga: Moms Jangan Panik, Ini 5 Cara Mengatasi Gumoh pada Bayi

Gumoh seringkali terjadi saat perut sudah penuh atau posisi bayi tiba-tiba berubah setelah menyusu. Hal ini terjadi lantaran isi lambung dapat memaksa sfingter atau katup lambung terbuka dan air susu kembali ke kerongkongan dan keluar melalui mulut. 

Gumoh sebenarnya adalah kondisi normal yang terjadi pada bayi. Namun, jika gumoh terjadi terlalu sering mungkin hal itu bisa menjadi tanda bagi masalah kesehatan yang lebih serius. 

Lantas, kenapa bayi sering gumoh dan apa penyebab gumoh?

Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Ini Penyakit yang Kerap Menyerang Bayi di Tahun Pertamanya

Kenapa bayi sering gumoh? 

Kenapa bayi sering gumoh? Dirangkum dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh terjadi karena ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil (seukuran bola pingpong) dan katup lambung yang belum kuat. 

Sampai usia 4 bulan, lambung bayi hanya dapat menampung susu dalam jumlah kecil setiap kali minum. Volume susu yang terlalu banyak akan menyebebakan gumoh. 

Baca Juga: Moms, Kenali Penyakit yang Kerap Menyerang Bayi di Tahun Pertamanya

Katup lambung bayi juga belum dapat menutup dengan erat sehingga susu yang sudah berada dalam lambung dapat mengalir kembali ke mulut jika volume susu terlalu besar atau jika bayi langsung berbaring setelah minum. 

Gumoh umumnya terjadi saat bayi minum susu terlalu banyak, saat bersendawa, atau menelan banyak udara. Bayi dapat menelan banyak udara jika minum terlalu cepat atau saat menangis. 

Baca Juga: Apa itu bipolar? Ini penjelasan dan tipe-tipenya

Penyebab bayi gumoh

Gumoh umumnya terjadi saat bayi minum susu terlalu banyak, saat bersendawa, atau menelan banyak udara.

Meski demikian, harus dipahami tentang perbedaan antara muntah dan gumoh. Muntah adalah memuntahkan isi lambung dengan kuat melalui mulut dan biasanya terlihat cairan keluar dengan cara menyembur. 

Sementara gumoh adalah keluarnya ASI atau susu formula dari mulut, seringkali disertai sendawa. Gumoh tidak melibatkan kontraksi otot yang kuat, hanya mengeluarkan sedikit susu, dan tidak membuat bayi Anda tertekan atau membuatnya tidak nyaman.

Dirangkum dari laman Healthy Children dan Mayo Clinic, berikut adalah beberapa penyebab bayi gumoh menurut American Academy of Pediatrics :

Baca Juga: Mengenal 4 tipe gangguan bipolar

1. Gastroesophageal reflux

Pertama, kemungkinan penyebab bayi gumoh adalah Gastroesophageal reflux atau asam lambung yang naik ke kerongkongan. Hal ini normal terjadi jika gumohnya hanya sedikit. 

Kondisi ini tidak memerlukan tindakan khusus dan akan berhenti saat otot bayi mulai matang dan kuat. 

Baca Juga: 5 Jenis Tangisan Bayi yang Perlu Orang Tua Pahami

2. Aerophagia

Kedua, penyebab bayi gumoh adalah Aerophagia atau bayi menelan lebih banyak udara dari biasanya saat menyusu. Tindakan yang harus dilakukan, pastikan bayi Anda diposisikan dengan benar.

Baca Juga: 5 Jenis Tangisan Bayi yang Perlu Orang Tua Pahami

3. Overstimulasi

Penyebab bayi gumoh lainnya adalah overstimulasi. Hal ini terjadi jika bayi gumoh saat Anda mengayun-ayunkannya atau menggerakan tubuhnya setelah menyusu secara tiba-tiba. 

Untuk mencegah gumoh karena overstimulasi adalah jaga bayi tetap tenang saat menyusu dan berikan jeda antara waktu menyusu dengan bermainnya sekitar 20 menit setelah menyusu. 

Baca Juga: Inilah tipe-tipe gangguan bipolar yang perlu diketahui

4. Stenosis pilorus

Bayi disebut muntah jika cairan susu menyembur keluar secara paksa. Kemungkinan penyebab muntah pada bayi adalah Stenosis pilorus yakni kondisi ketika otot-otot pilorus mencegah makanan masuk ke usus kecil. 

Selain Stenosis pilorus juga ada sejumlah masalah kesehatan lain yang memerlukan diagnosis dan pengobatan jika bayi sering mengalami muntah. Tindakan yang harus dilakukan adalah hubungi dokter anak agar bayi dapat segera diperiksa. 

Baca Juga: Bayi Sering Gumoh, Apakah Tidak Apa-Apa?

5. Esofagitis

Selanjutnya, penyebab bayi sering gumoh adalah Esofagitis. Esofagitis adalah radang yang merusak saluran dari tenggorokan ke lambung (esofagus). Esofagitis memerlukan diagnosis dan pengobatan dari dokter anak. 

Baca Juga: Inilah tipe-tipe gangguan bipolar yang perlu diketahui

Cara mengurangi gumoh pada bayi 

Gumoh terjadi karena ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil (seukuran bola pingpong) dan katup lambung yang belum kuat.

Dirangkum dari laman Mayo Clinic dan Healthy Children, berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi gumoh pada bayi:

1. Hindari memberi makan berlebihan

Jika terlalu penuh, maka isi perut bayi akan kembali menyembur keluar. Untuk membantu mengurangi kemungkinan makan berlebihan, beri makan bayi dalam jumlah yang lebih kecil namun lebih sering.

Baca Juga: Rambut Bayi Tipis, Lebatkan Saja dengan Cara Ini

2. Sendawakan bayi lebih sering

Salah satu penyebab gumoh yakni kelebihan gas dalam perut bayi. Hal ini dapat diatasi dengan menyendawakan bayi sesering mungkin setelah dia makan atau menyusu. 

3. Batasi gerakan setelah bayi menyusu

Bayi yang langsung aktif bergerak setelah menyusu juga dapat menyebabkan gumoh. Untuk itu, cara mengurangi gumoh pada bayi adalah dengan mengambil jeda waktu antara menyusu dan waktu bermainnya. 

Baca Juga: ASI bisa melindungi bayi dari Covid-19? Cek jawabannya di sini

4. Pegang bayi dalam posisi tegak usai menyusu

Cara terbaik untuk mengurangi gumoh adalah dengan memberi makan bayi Anda sebelum ia menjadi sangat lapar. Lalu, pegang bayi Anda dalam posisi tegak setidaknya selama 20 menit. Selalu awasi bayi Anda dengan cermat selama di posisi tersebut. 

5. Cari kemungkinan penyebab bayi gumoh

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab bayi gumoh dan orangtua harus memperhatikan gejalanya. Misalnya, jika bayi Anda diberi susu formula, ada kemungkinan susu formulanya dapat menjadi penyebab dia gumoh atau bahkan muntah.

Baca Juga: Ketika Anak Demam, Apa yang Harus Orang Tua Lakukan?

Untuk itu, coba ganti susu formulanya. Jika bayi ternyata frekuensi dan jumlah gumoh atau muntahnya berkurang setelah susu formulanya diganti maka kemungkinan penyebab gumohnya adalah hal tersebut.

Demikian penjelasan mengenai kenapa bayi sering gumoh dan penyebab gumoh pada bayi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×