kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.080   -83,96   -1,17%
  • KOMPAS100 1.055   -15,18   -1,42%
  • LQ45 826   -11,60   -1,38%
  • ISSI 212   -3,57   -1,65%
  • IDX30 424   -5,54   -1,29%
  • IDXHIDIV20 506   -9,70   -1,88%
  • IDX80 121   -1,59   -1,30%
  • IDXV30 125   -1,09   -0,87%
  • IDXQ30 140   -2,34   -1,64%

Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D dan Takaran Sesuai Umur


Sabtu, 04 Januari 2025 / 14:00 WIB
Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D dan Takaran Sesuai Umur
ILUSTRASI. Suplemen vitamin D


Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhatikan tanda-tanda tubuh kekurangan vitamin D yang dapat membahayakan kesehatan. Vitamin D berfungsi mendukung penyerapan kalsium, salah satu komponen utama pembentukan tulang.

Selain itu, vitamin D juga berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf, otot, dan kekebalan tubuh. Sumber vitamin D dapat diperoleh melalui tiga cara: paparan sinar matahari, konsumsi makanan tertentu, dan penggunaan suplemen.

Tubuh secara alami memproduksi vitamin D ketika terpapar sinar matahari. Namun, paparan berlebihan dapat meningkatkan risiko penuaan dini pada kulit dan kanker kulit, sehingga banyak orang memilih mendapatkan vitamin D dari makanan atau suplemen.

Oleh karena itu, penting untuk memahami kebutuhan vitamin D yang sesuai untuk tubuh Anda.

Baca Juga: Panen Durian, Ini Cara Memilih Buah yang Bagus Agar Tidak Kecewa

Dosis Vitamin D sesuai umur

obat yang tak boleh dikonsumsi bareng vitamin D

Jumlah vitamin D yang dibutuhkan setiap hari bergantung pada usia Anda. Jumlah yang disarankan, dalam satuan internasional (IU).

  • Lahir sampai 12 bulan: 400 IU
  • Anak 1-13 tahun: 600 IU
  • Remaja 14-18 tahun: 600 IU
  • Dewasa 19-70 tahun: 600 IU
  • Dewasa 71 tahun ke atas: 800 IU
  • Wanita hamil dan menyusui: 600 IU.

Baca Juga: Apa Saja Buah yang Bagus untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi? Ini 5 Pilihannya

Risiko kekurangan vitamin D

Beberapa individu berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan vitamin D:

  • Bayi yang diberi ASI, karena ASI kurang dalam kandungan vitamin D. Jika Anda menyusui, disarankan untuk memberikan bayi suplemen vitamin D sebanyak 400 IU setiap hari.
  • Orang lanjut usia, karena kulit mereka kurang efisien dalam memproduksi vitamin D saat terpapar sinar matahari dibandingkan saat mereka masih muda, dan ginjal mereka cenderung kurang mampu mengubah vitamin D menjadi bentuk yang aktif.
  • Individu dengan warna kulit gelap, memiliki kemampuan yang terbatas dalam memproduksi vitamin D dari sinar matahari.
  • Orang dengan kondisi yang mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan, seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, dan penyakit celiac.
  • Individu yang mengalami obesitas, karena lemak dalam tubuh mereka menahan sebagian vitamin D, menghambat penyerapannya ke dalam darah.
  • Orang yang telah menjalani operasi bypass lambung, sebuah jenis operasi penurunan berat badan yang melibatkan pemotongan sebagian usus kecil. Karena vitamin D diserap di sana, kurangnya akses ke bagian ini akan menghambat penyerapan yang cukup dari vitamin D.
  • Individu dengan penyakit ginjal atau hati kronis, yang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah vitamin D menjadi bentuk yang dapat digunakan.
  • Orang yang mengonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi kadar vitamin D, termasuk obat kolesterol tertentu, antikonvulsan, steroid, dan obat penurun berat badan.

Baca Juga: Daun Kelor dan Sargassum Asal Sumenep Sukses Tembus Pasar Global

Tanda tubuh kekurangan vitamin D

Melansir dari laman Medline Plus, tubuh kekurangan vitamin D dapat menunjukkan beberapa tanda atau gejala berikut.

1. Risiko Tulang Rapuh

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan tubuh kesulitan menyerap kalsium, yang berperan penting dalam menjaga kekuatan dan kepadatan tulang. Akibatnya, tulang menjadi lebih rapuh, rentan mengalami osteoporosis, dan meningkatkan risiko patah tulang, terutama pada lansia.

2. Rasa Lelah atau Lemah

Vitamin D berperan dalam metabolisme energi. Kekurangan vitamin ini dapat membuat tubuh kekurangan energi, sehingga Anda merasa mudah lelah atau lemah meskipun sudah cukup tidur dan istirahat.

3. Masalah Kekebalan Tubuh

Vitamin D membantu mengatur respon imun tubuh. Kekurangannya dapat melemahkan sistem imun, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi, seperti flu, pilek, atau penyakit lain.

3. Mood yang Buruk

Penelitian menunjukkan kekurangan vitamin D dapat mempengaruhi produksi serotonin, hormon yang mengatur suasana hati. Hal ini dapat menyebabkan gangguan seperti depresi, kecemasan, atau suasana hati yang tidak stabil.

Baca Juga: Hati-Hati! Ini 6 Makanan Sehat Penyebab Jerawat yang Perlu Diwaspadai

4. Masalah Kesehatan Kulit

Kulit yang kekurangan vitamin D mungkin menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang buruk, seperti pucat, ruam, atau gatal. Vitamin D juga membantu regenerasi kulit, sehingga kekurangannya bisa memperlambat proses penyembuhan luka.

5. Masalah Kesehatan Gigi

Vitamin D penting untuk kesehatan gigi karena membantu penyerapan kalsium dan fosfor, dua mineral utama yang dibutuhkan untuk kekuatan gigi. Kekurangannya dapat menyebabkan gigi berlubang, gusi berdarah, atau penyakit periodontal.

6. Masalah Pencernaan

Kekurangan vitamin D dapat mempengaruhi fungsi sistem pencernaan, yang dapat menyebabkan gangguan seperti diare, sembelit, atau irritable bowel syndrome (IBS). Hal ini mungkin terkait dengan perannya dalam mendukung kesehatan otot polos di saluran pencernaan.

Baca Juga: Sedang Diet? Ini Cemilan Sehat untuk Diet yang Enak dan Aman Dikonsumsi

Apabila Anda mengalami kekurangan vitamin D, pengobatannya adalah dengan suplemen. Anda bisa berkonsultasi ke dokter tentang berapa banyak yang dikonsumsi, seberapa sering dan berapa lama perlu meminumnya.

Selain itu, konsumsi terlalu banyak vitamin D (dikenal sebagai keracunan vitamin D) bisa berbahaya. Tanda-tanda keracunan termasuk mual dan muntah, nafsu makan buruk, sembelit, lemas, dan penurunan berat badan.

Kadar vitamin D yang sangat tinggi dapat merusak ginjal. Ini juga meningkatkan tingkat kalsium dalam darah. Kadar kalsium darah yang tinggi (hiperkalsemia) dapat menyebabkan kebingungan, gagal ginjal, dan detak jantung tidak teratur (aritmia).

Demikian penjelasan terkait informasi dari beberapa tanda, dosis, dan risiko kekurangan vitamin D yang perlu diwaspadai.

Tonton: Ilmuwan Temukan Metode Memasak Brokoli yang Lebih Sehat untuk Pengendalian Gula Darah

Selanjutnya: Ada Masa Transisi, PPN 12% Barang Mewah Berlaku Penuh Pada Februari 2025

Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Film dengan Karakter Tunanetra Beragam Genre

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×