kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenali Gejala Pelemahan Otot alias ALS


Sabtu, 23 April 2016 / 10:00 WIB
Kenali Gejala Pelemahan Otot alias ALS


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Fransiska Firlana

Akhir Maret lalu, Federazione Italiana Giuoco Calcio (PSSI Italia) memberikan seluruh baju matchworn friendly match Germany vs Italia ke Borgonovo Foundation. Nantinya baju-baju itu akan dilelang untuk mendukung kegiatan amal yayasan yang didirikan oleh Stefano Borgonova. Mantan pemain Fiorentina dan AC Milan itu meninggal tahun 2013 akibat menderita penyakit Amyotrophic LateralĀ  Sclerosis (ALS).

Penyakit ini menyerang kelemahan otot yang mengakibatkan kecatatan atau kelumpuhan. Dan hingga saat ini belum ada obatnya.

Dr. Nurul Azizah, Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Saraf RSUD dr. Soetomo Surabaya mengatakan, penyakit ALS ini pernah terjadi di Indonesia. "Beberapa kali Saya menemui kasus ALS terjadi Indonesia," ujarnya, Jumat (22/4).

Nurul bilang, ALS pada dasarnya adalah penyakit degeneratif yang menyerang saraf yang bertanggungjawab terhadap fungsi gerak atau motor neuron secara sistemik. Sehingga gejala umum ALS sangat erat kaitannya dengan fungsi sistem gerak.

"Kecurigaan terhadap ALS diberikan bila didapatkan adanya penurunan fungsi gerak yang berlangsung progresif," kata Nurut. Contoh yang paling sederhana, pada masa awal perkembangan penyakit ini, pasien akan mengalami kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Misalnya berjalan naik tangga atau berdiri dari tempat duduk. Biasanya pasien akan mengalami kelemahan anggota gerak yang cenderung bersifat asimetris. Pasien juga banyak yang mengalami kesulitan berbicara dan tersedak saat makan. Dalam perkembangannya, bila telah sampai fase yang sudah lanjut, pasien dapat mengalami kesulitan bernafas karena melemahnya otot-otot pernafasan, yang jika tidak diatasi dapat berujung pada kematian.

ALS adalah penyakit yang sering berakhir fatal. Rata-rata masa survival pasien ALS adalah 3 tahun. Namun penanganan yang baik secara medis dapat memperpanjang harapan hidup pasien. "Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter di fasilitas kesehatan primer terdekat untuk melakukan skrinning sebelum dirujuk ke dokter spesialis saraf, jika anda mencuriagi telah terjangkiti ALS," ujar Nurul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×