Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kasus positif corona atau Covid-19 terus mendaki. Ini membuat tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) nasional yaris penuh. Bahkan di bebarapa daerah dengan cap zona merah banyak yang BOR-nya sudah tembus 100%.
Sebagai gambaran di Jawa Barat, 45 Rumah Sakit (RS) rujukan pasien terpapar virus corona (Covid-19) Provinsi Jawa Barat tembus 100 persen. Bahkan keterisian enam RS rujukan pasien corona (Covid-19) di antaranya melebihi 100 persen.
Tak hanya Jabar, Ibukota Jakarta juga pada kondisi gawat atas tingkat keterisian tempat tidur pasien corona (Covid-19). Jika pada 26 Juni 2021, bed occupancy rate (BOR) atau tempat tidur isolasi di Jakarta sebesar 91 persen, data 27 Juni 2021 meningkat jadi 93%.
Baca Juga: Keterisian tempat tidur di semua RS rujukan Covid-19 Jatim mencapai 90%
Kondisi ini membuat masyarakat yang terpapar dengan virus corona mau tak mau harus menjalankan karantina dan atau isolasi mandiri, utamanya jika bergejala ringan, mengingat penumpukan dan antrean mengular yang terjadi di sejumlah fasilitas kesehatan.
"Kalau Bapak Ibu tidak demam, tidak sesak nafas masih bisa dilakukan isolasi mandiri. Jika bapak ibu punya rumah sendiri, punya kamar sendiri, lakukan di rumah dan di kamar," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, beberapa waktu lalu.
Lantas apa saja yang mesti Anda siapkan jika mengalami gejala atas paparan Covid-19, KONTAN menyarikan informasi resmi dari situs resmi pemerintah, antara lain Kementerian Kesehatan serta Kemenkominfo atas Tatalaksana Pasien Covid-19 sesuai dengan gejalanya, lengkap dengan terapi serta obat-obatan yang mesti Anda siapkan sesuai gejalanya:
Pasien Tanpa Gejala:
- Gejala: Frekuensi napas sebanyak 12-20 kali per menit dengan saturasi oksigen sama dengan atau lebih dari 95%
- Tempat perawatan: isolasi mandiri/fasilitas isolasi pemerintah
- Terapi/Obat: Vitamin C, D dan zinc
- Lama Perawatan: 10 hari isolasi sejak pengambilan specimen diagnosis konfirmasi
Pasien Ringan
- Gejala: Demam, batuk (umumnya batuk kering dan ringanan), fatigue, atau kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman atau anosmia, hilang indra pengecapan atau ageusia, malgia dan nyeri tulang,mnyeri tenggorokan dan pilek, bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit dan atau ada perubahan warna pada jari kaki,
- Frekuensi napas 12-20 kali per menit, saturasi kurang lebih atau sama dengan 95 persen
- Tempat perawatan: isolasi pemerintah, isolasi mandiri di rumah bagi yang memenuhi syarat
- Terapi/obat: oseltamivir atau favipiravir, azitromisin, vitamin c, d, zink
- Lama perawatan: 10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala
Pasien Sedang
- Gejala: Demam, batuk (umumnya batuk kering dan ringanan), fatigue, atau kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman atau anosmia, hilang indra pengecapan atau ageusia, malgia dan nyeri tulang,mnyeri tenggorokan dan pilek, bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit dan atau ada perubahan warna pada jari kaki
- Frekuensi napas: 20-30 kali per menit, saturasi oksigen kurang dari 95%, sesak napas tanpa distrees pernapasan
- Tempat perawatan: RS Lapangan, RS Darurat Covid-19, RS non rujukan, RS rujukan
- Terapi/obat; Favipiravir, Remdesivir 200 MgIV, Azitromisin, Kartikosteroid, Vitamin C,D, zink, Antikogulan LMWM/UHV berdasar evaluasi dokter penanggung jawab (DPJP), pengobatan kormobid bila ada, terapi O2 secara non invasif dengan arus sedang sampai tinggi HFNC
- Lama perawatan; 10 hari isolasai sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala
Pasein Berat/Kritis:
Gejala: Demam, batuk (umumnya batuk kering dan ringanan), fatigue, atau kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman atau anosmia, hilang indra pengecapan atau ageusia, malgia dan nyeri tulang,mnyeri tenggorokan dan pilek, bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit dan atau ada perubahan warna pada jari kaki
- Frekuensi napas lebih dari 30 kali per menit, saturasu kerang dari 95 persebm sesak napas tanpa distress pernapasan
- Kondisi kritis: ARDS/gagal napas, sepsis, syok sepsis, dan multiorgan failure
- Tempat Perawatan: HCU/ICU RS Rujukan
- Terapi; Favipiravir, Remdesivir 200 MgIV, Azitromisin, Kartikosteroid, Vitamiin C,D, zink, Antikogulan LMWM/UHV berdasar evaluasi dokter penanggung jawab (DPJP), pengobatan kormobid bila adaa, HFNC/ventilator, terapi tambahan
- Lama Perawatan: sampai dinyatakan sembuh DPJP dengan hasil PCR negatif dan klinis membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News