kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenali 10 Gejala Penyakit Autoimun yang Penting Diketahui


Jumat, 10 Mei 2024 / 14:07 WIB
Kenali 10 Gejala Penyakit Autoimun yang Penting Diketahui
ILUSTRASI. Penyakit autoimun


Penulis: Ryan Suherlan

KONTAN.CO.ID - Banyak gejala penyakit autoimun yang kerap luput dari perhatian dan masih jarang diketahui. Padahal, penyakit autoimun termasuk gangguan kesehatan yang cukup membahayakan.

Penyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. 

Ini adalah salah satu kondisi medis yang kompleks dan seringkali sulit didiagnosis karena gejalanya bisa mirip dengan penyakit lain atau muncul dan menghilang secara periodik.

Baca Juga: Sendi Sering Kaku? Waspada 5 Gejala Rematik Berikut

Melansir dari Cleveland Clinic, Penyakit autoimun dapat mempengaruhi banyak jenis jaringan dan hampir semua organ di tubuh Anda. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk nyeri, kelelahan (kelelahan), ruam, mual, sakit kepala, pusing, dan banyak lagi.

Untuk itu, berikut beberapa gejala penyakit autoimun yang perlu diwaspadai:

1. Kelelahan yang Berlebihan

Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan secara logis atau tidak terkait dengan aktivitas fisik yang berat dapat menjadi tanda awal penyakit autoimun. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh peradangan kronis dalam tubuh yang mempengaruhi energi dan kualitas tidur.

2. Nyeri Sendi dan Otot

Peradangan pada sendi dan otot seringkali merupakan gejala yang umum terjadi pada penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus. Nyeri, kemerahan, pembengkakan, serta keterbatasan gerak dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Cara Mengobati Sakit Tenggorokan, Coba 5 Bahan Alami Ini

3. Gangguan Kulit

Penyakit autoimun juga dapat memengaruhi kulit, menyebabkan ruam, bintik-bintik merah, atau perubahan tekstur pada kulit. Beberapa kondisi autoimun yang mempengaruhi kulit antara lain psoriasis dan dermatitis herpetiformis.

4. Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, nyeri perut, dan gangguan penyerapan nutrisi dapat terjadi pada beberapa penyakit autoimun, termasuk penyakit celiac dan penyakit Crohn.

5. Gangguan pada Sistem Saraf

Beberapa penyakit autoimun dapat mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan gejala seperti kesemutan, kelemahan otot, gangguan keseimbangan, atau kebingungan.

Baca Juga: Sering Sakit Perut? Waspada Ciri-Ciri Penyakit Usus Buntu Berikut

6. Perubahan Berat Badan yang Tidak Diketahui Penyebabnya

Penyakit autoimun dapat memengaruhi metabolisme tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.

7. Gangguan pada Sistem Kardiovaskular

Peradangan yang terkait dengan penyakit autoimun dapat mempengaruhi jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan arteritis.

8. Gangguan pada Sistem Endokrin

Kelenjar endokrin seperti tiroid dan pankreas rentan terhadap serangan autoimun. Gangguan pada sistem endokrin dapat menyebabkan hipotiroidisme, hipertiroidisme, diabetes tipe 1, dan gangguan hormonal lainnya.

Baca Juga: Cara Mengobati Sakit Gigi Saat Terdesak, Coba 5 Obat Alami Ini

9. Masalah pada Mata

Penyakit autoimun seperti lupus dan penyakit Graves dapat menyebabkan peradangan pada mata, yang dapat mengakibatkan mata kering, perubahan penglihatan, atau bahkan kerusakan permanen pada retina.

10. Gejala Sistemik

Selain gejala yang spesifik untuk organ atau jaringan tertentu, banyak penyakit autoimun juga dapat menyebabkan gejala sistemik seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan penurunan berat badan yang tidak disengaja.

Meskipun tanda-tanda ini dapat mengarah pada kecurigaan penyakit autoimun, diagnosa yang tepat memerlukan evaluasi menyeluruh oleh profesional medis. Pengobatan dan manajemen penyakit autoimun dapat bervariasi tergantung pada jenisnya dan tingkat keparahannya. Deteksi dini dan pengelolaan yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup bagi penderita penyakit autoimun. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×