Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah 7 laboratorium Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) untuk deteksi dini gangguan tiroid.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kelainan hormon tiroid atau Hipotiroid Kongenital pada bayi lahir berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan serius.
Untuk itu, perlu penanganan SHK sedini mungkin, mengingat hormon tiroid memiliki peran penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Sekarang baru ada 4 lab yang bisa melakukan pemeriksaan SHK. Dengan keinginan kita untuk melakukan pemeriksaan kepada seluruh bayi baru lahir, maka kita perlu meningkatkan jumlah laboratorium dari 4 laboratorium menjadi 11 laboratorium,” tutur Wamenkes dalam keteranganya, Kamis (1/9)
"Penambahan laboratorium akan dilakukan secara bertahap. Saat ini telah dilakukan koordinasi secara intens dengan rumah sakit terkait. Harapannya dalam waktu dekat bisa segera terealisasi," tambahnya.
Baca Juga: Positif Covid-19, Menkes Budi G Sadikin: Mohon Doanya Agar Segera Pulih
Di Indonesia, pelaksanaan SHK telah dimulai sejak tahun 2003 melalui kerja sama antara Kementerian Kesehatan dengan RSHS Bandung dan RSCM Jakarta untuk melakukan uji skrining hipotiroid kongenital.
Implementasi SHK sampai dengan tahun 2020, terdata lebih dari 4000 fasyankes telah melaksanakan SHK dengan pemeriksaan laboratorium di 4 RS vertikal diantaranya RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Dr. Hasan Sadikin, RSUP dr. Sardjito dan RSUD dr. Soetomo.
Capaian tersebut, kata Wamenkes masih belum optimal karena belum semua fasyankes di semua Kabupaten/Kota menerapkan pemeriksaan HK.
"Untuk itu, selain dengan ada penambahan laboratorium SHK, Kemenkes melakukan berbagai upaya diantaranya membuat materi edukasi, melakukan sosialisasi, pelatihan, menyiapkan anggaran pelaksanaan skrining, sistem pencatatan dan pelaporan guna meningkatkan cakupan pelayanan SHK," terangnya.
Baca Juga: Ada 40,2 Juta Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa yang Akan Segera Dimusnahkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News