Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Rasanya, kita sudah melakukan segala upaya untuk hidup sehat. Kebutuhan gizi sudah diatur sedemikian rupa.
Rutin berolahraga minimal tiga kali seminggu, tidur selalu cukup dan sebulan sekali piknik demi menjaga kesehatan mental. Harusnya, badan terasa sehat dan bugar.
Namun kenyataan bicara lain. Tiap musim hujan, kita cepat terserang sakit flu. Hampir setiap hari juga, kita merasa cepat lelah dan mengantuk. Apa yang salah?
Pertanyaan 'apa yang salah?' adalah pertanyaan yang tepat. Karena, jika kita sudah demikian tertib berpola hidup sehat tapi masih gampang sakit, mungkin ada sikap dan kebiasaan buruk yang kita anggap sehat atau tidak berbahaya tapi ternyata kita salah.
1. Bergantung pada suplemen
Semua tahu bahwa kekurangan gizi bisa membuat tubuh mudah sakit. Namun, karena malas menyiapkan makan sehat, kita malah jadi mengandalkan suplemen.
Mulai dari suplemen penguat imun tubuh, vitamin tertentu, minyak ikan hingga suplemen untuk kulit. Kita beranggapan, makanan utuh bisa digantikan begitu saja oleh deretan botol-botol suplemen.
Saran: Sesuai namanya, suplemen adalah vitamin atau mineral bersifat tambahan, yang dikonsumsi jika jumlah zat gizi tertentu tidak dapat terpenuhi dari makanan utuh sehari-hari. bukan yang utama.
"Yang paling baik, tetaplah mendapatkan zat gizi dari makanan yang kita konsumsi," jelas Dr. Andrew Weil, pakar kesehatan holistik pendiri Arizona Center for Integrative Medicine.
Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter, sebelum kita memutuskan untuk mengonsumsi suplemen karena belum tentu kita membutuhkannya, atau dokter merekomendasikannya sebagai pengganti gizi dari makanan utuh.
2. Olahraga tanpa latihan beban
Ini terutama terjadi pada wanita. Masih banyak wanita menganggap latihan angkat beban lebih dibutuhkan oleh pria demi membangun otot yang besar.
"Anggapan ini tidak benar. Fungsi latihan beban bukan hanya membentuk otot," kata Martica Heaner, Ph.D., M.A., M.Ed., pelatih kebugaran di Manhattan.
Latihan angkat beban penting untuk membantu membakar kalori dan menjaga kepadatan mineral tulang.
Sebuah studi ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Circulation menyebutkan, latihan beban juga dapat meningkatkan ketahanan tubuh dan kelenturan gerak pada pasien penyakit jantung.
Saran: Padukan beragam jenis latihan, baik kardio, beban, maupun kelenturan, untuk mencapai hasil sehat paling optimal.
Menurut Heaner, kita bisa membakar kalori lebih banyak bila menggabungkan latihan kardio dan angkat beban.
3. Suka sayur tapi buatan resto cepat saji
Tak perlu dijabarkan lagi apa manfaat sayuran bagi tubuh kita. Yang perlu ditekankan, kandungan gizi dan antioksidan sayuran segar lebih melimpah dibanding makanan yang dimasak.
Jika Anda suka makan salad, itu baik sekali. Tapi, makannya hanya ketika Anda ke resto cepat saji? Itu bukan ide yang baik.
Pertama, Anda dianjurkan makan sayur setiap hari, baik di rumah maupun di luar rumah. Kedua, porsi salad di restoran kadang tidak cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan serat harian Anda. Ketiga, kita tak tahu berapa lama sayuran itu telah disimpan sebelum disajikan.
Potongan sayur dan buah yang disimpan lebih dari 24 jam di tempat yang tak berpendingin, akan berkurang kandungan vitamin dan mineralnya.
Keempat, biasanya salad di luar rumah disajikan bersama dressing berkalori tinggi, seperti mayones atau keju.
National Library of Medicine menyatakan, salad bisa dibilang sehat bila tidak ditambahi mayones atau saus tinggi gula atau tinggi kalori.
Saran: Mengapa tidak mencoba bikin salad sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan yang Anda tahu terjamin kesegarannya?
Padukan berbagai jenis sayuran berwarna gelap dan terang dan bukan hanya sayuran berwarna hijau. Taburi kacang-kacangan sebagai sumber protein.
Supaya rasanya bertambah kaya, tambahkan potongan tahu sutra, salmon, atau ayam panggang.
4. Tidak cemas siklus menstruasi berubah-ubah
Wanita mana pun tak suka merasakan nyeri menstruasi. Karena itu, para wanita melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Mulai dari yoga, minum obat, minum jamu pelancar haid, makan seimbang dan lain-lainnya. Dan, upaya-upaya itu berhasil.
Tapi, tunggu dulu. Nyeri menstruasi bukan satu-satunya masalah yang harus kita perhatikan. Periode menstruasi tidak teratur juga perlu dapat perhatian ekstra. Mengapa?
Siklus menstruasi normal adalah 25-35 hari. Ada juga dokter yang mengatakan 21-40 hari. Jika lebih dari itu, kita wajib cemas.
Menurut dr. Linda Bradley, Direktur Center for Menstrual Disorders, Fibroids And Hysteroscopic Services di Cleveland Clinic, perubahan pada siklus haid, sekecil apa pun, perlu diwaspadai. Pasalnya, mungkin itu tanda adanya penyakit, misalnya endrometriosis.
Saran: Periksakan diri ke dokter kandungan jika ada perubahan siklus menstruasi di luar kebiasaan. Siklus menstruasi bisa berubah, salah satunya karena ada masalah dengan keseimbangan hormon.
Jika penyebabnya adalah alat kontrasepsi, hentikan pemakaiannya dan ganti dengan jenis lain. Pola makan tidak seimbang juga bisa menyebabkan perubahan siklus menstruasi.
Studi yang dimuat di jurnal Obstetrics & Ginecology tahun 2000 menyebutkan, diet vegetarian terbukti efektif dalam meringankan kram perut dan gejala premenstual lainnya.
5. Yang penting sudah minum delapan gelas setiap hari
Dokter manapun akan menganjurkan kita cukup minum supaya tubuh tetap terhidrasi dengan baik dan bisa berfungsi normal.
Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda sesuai dengan aktivitasnya. Pada takaran moderat, rata-rata kita dianjurkan minum minimal delapan gelas perhari.
Yang dimaksud minimal delapan gelas di sini adalah minum air putih. Bukan jus olahan sarat gula, bukan es sirup, minuman bersoda, kopi atau bahkan teh manis.
Studi yang dilakukan tim University Texas Health Science Center menunjukkan, orang yang minum soda setiap hari selama tujuh tahun berpotensi 41 persen menjadi obesitas atau kelebihan berat badan.
Ini terjadi karena segala minuman yang rasanya manis mengandung kalori ekstra. Jika kita meminumnya dengan rutin, tentu akan berpengaruh terhadap bobot tubuh.
Saran: Biasakan minum segelas air putih saat bangun tidur, sebelum dan sesudah makan, serta ketika akan pergi tidur di malam hari.
Boleh saja kita mengonsumsi minuman manis, asal tidak terlalu sering dan jangan dijadikan sebagai kegemaran. Air putih tetap yang terbaik untuk menghidrasi tubuh kita. (Bestari Kumala Dewi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News