kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Kebanyakan junk food lebih bahaya dari alkohol


Kamis, 13 Oktober 2016 / 10:06 WIB
Kebanyakan junk food lebih bahaya dari alkohol


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Terlalu banyak junk food serta makanan olahan atau sedikit mengasup makanan sehat bergizi (sayur, buah, dan bahan segar), dapat menyebabkan seseorang mengalami gizi buruk akibat kebiasaan makan yang buruk. Gizi buruk tak hanya ditandai dengan rendahnya berat badan, obesitas pun bisa disebabkan karena buruknya gizi.

Dilansir dari CNN, Global Panel on Agriculture and Food Systems for Nutrition (Glopan) menyatakan bahwa secara global, asupan makan yang buruk telah dikaitkan dengan risiko kesehatan yang lebih besar ketimbang alkohol, tembakau, narkoba dan seks tidak aman.

"Asupan makan buruk adalah masalah besar yang mempengaruhi semua negara. Kami memperkirakan bahwa satu dari tiga orang memiliki asupan makan yang buruk," kata penulis utama, Lawrence Haddad, direktur eksekutif di Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN).

Sebuah asupan makan yang buruk dapat menyebabkan diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, kanker, hipertensi, anemia dan berbagai macam masalah kesehatan lainnya, Haddad menjelaskan.

Di Afrika, misalnya, semakin banyak penduduk perkotaan yang makan makanan olahan. Di Nigeria dan Ethiopia, kebiasaan yang sama membuat diabetes terus meningkat, laporan menunjukkan.

Bukan hanya Afrika, tingkat obesitas dan penyakit yang berhubungan dengan diet seperti diabetes meningkat di seluruh dunia, tetapi penyakit ini dinilai paling cepat berkembang di negara-negara dengan pendapatan yang rendah atau negara berkembang.

(Bestari Kumala Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×