kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Kasus DBD Mulai Tinggi, My Baby Kembali Gelar Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk


Selasa, 22 April 2025 / 23:21 WIB
Kasus DBD Mulai Tinggi, My Baby Kembali Gelar Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
ILUSTRASI. Dalam rangka memperingati Hari Demam Berdarah Nasional, MY BABY sebagai merek perawatan bayi dan anak kembali menggelar kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk sebagai upaya pencegahan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).


Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peringati Hari Demam Berdarah Nasional, MY BABY sebagai merek perawatan bayi dan anak kembali menggelar kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk sebagai upaya pencegahan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD kerap menjadi salah satu penyakit yang masih mengancam kesehatan masyarakat di Indonesia. Tercatat penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus kasusnya tiap tahun selalu meningkat.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Ina Agustina Isturini, MKM, mengungkapkan pada tahun 2024, jumlah kumulatif kasus DBD di Indonesia mencapai hampir 250 ribu kasus. Dari jumlah tersebut, tercatat ada lebih dari 1.000 kasus kematian dari 488 kabupaten/kota di 36 provinsi di Indonesia. 

Ina Agustina juga menambahkan, “Dari tahun ke tahun, sejak 2016 tren perkembangan kasus DBD di Indonesia terus meningkat. Sejak awal tahun 2025 hingga 16 Februari, jumlah kasus DBD di Indonesia sudah mencapai 10.752 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 48.” Lonjakan kasus tertinggi di antaranya terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca Juga: Kasus DBD 2024 Meningkat, Lakukan Vaksin DBD Agar Tak Tertular, Cek Harganya

Terkait kasus kematian akibat DBD, Kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis KSM/Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Hasan Sadikin – Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp. A(K), menjelaskan anak-anak memiliki resiko tertinggi mengalami DBD berat dan kematian. Beliau juga menambahkan,

“Semua orang beresiko terkena dengue, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia. Sekitar 75% kasus dengue terjadi pada kelompok usia 5-44 tahun dengan proporsi tingkat kematian tertinggi 40% terjadi pada anak-anak kelompok usia 5-14 tahun. Sistem imunitas yang belum sempurna pada anak-anak menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko terkena DBD.”

Tingginya risiko kematian akibat DBD pada anak-anak menjadi menjadi alarm serius bagi para orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan sedini mungkin. Sebagai merek perawatan bayi dan anak yang dipercaya para ibu selama 40 tahun, MY BABY tahun ini kembali mengadakan kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk. 

Dalam aksi nyata ini, MY BABY menjangkau hampir 8 ribu keluarga di Bandung, Semarang, dan Surabaya untuk melakukan aksi pencegahan DBD melalui edukasi dan penerapan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang Plus Menggunakan MY BABY Minyak Telon Plus) serta pengasapan (fogging) di area pemukiman warga, pemberian produk MY BABY Minyak Telon Plus dan bubuk larvasida untuk memberantas jentik nyamuk.  

Winny Yunitawati selaku Deputy Managing Director Consumer Cosmetic & Health Care Tempo Scan Group memaparkan risiko kematian anak yang diakibatkan oleh DBD merupakan hal serius yang bisa kita cegah bersama-sama mulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu keluarga.

Ia juga menambahkan, “MY BABY memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat, terutama para ibu, agar selalu siap melindungi anak-anak mereka dari serangan nyamuk pembawa virus dengue. Komitmen ini diwujudkan dengan kembali menggelar aksi nyata Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk. 

Baca Juga: Soffell dan Pemprov Bali Lakukan Pencegahan DBD dan Edukasi 3M Plus di 35 Desa

Selain itu, MY BABY sebagai merek Minyak Telon Plus No. 1 di Indonesia yang dipercaya 9 dari 10 ibu terus berkomitmen menemani keluarga dalam memberi perlindungan optimal dari gigitan nyamuk dengan menghadirkan produk berkualitas seperti MY BABY Minyak Telon Plus sebagai salah satu upaya perlindungan tambahan yang mampu mencegah gigitan nyamuk hingga 8 jam.”

MY BABY Minyak Telon Plus dengan formula yang memadukan bahan alam, tidak hanya memberikan rasa hangat dan nyaman pada tubuh bayi serta meredakan perut kembung saja, tetapi juga sudah teruji efikasi memberi perlindungan dari gigitan nyamuk dan serangga.

MY BABY Minyak Telon Plus tersedia dalam varian Eucalyptus dan Lavender serta tersedia dalam format lotion yang memberikan proteksi dari nyamuk 8 jam. Selain itu juga tersedia MY BABY Minyak Telon Plus Longer Protection yang memberikan perlindungan dari nyamuk hingga 12 jam.

Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk merupakan aksi kolaborasi MY BABY bersama masyarakat dalam pencegahan DBD. "Kami percaya bahwa edukasi dan tindakan nyata adalah kunci utama dalam mencegah DBD. Lewat kampanye ini, kami berharap para orang tua bisa lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan 3M Plus dan melindungi anak-anak mereka dari bahaya nyamuk," tutup Winny Yunitawati.

Baca Juga: Kemenkes Keluarkan SE Antisipasi DBD, Kenali Ciri-Ciri Demam Berdarah Sebelum Telat

Selanjutnya: Pintu Goes to Office Digelar,Gandeng DANA guna Edukasi Kripto ke Kalangan Profesional

Menarik Dibaca: Mustika Ratu dan BPOM Edukasi Kosmetik Aman Melalui Finalis Puteri Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×