kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 mereda tak membuat prokes saat berbelanja kendor


Rabu, 10 November 2021 / 08:55 WIB
Kasus Covid-19 mereda tak membuat prokes saat berbelanja kendor


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 di Indonesia semakin melandai. Di mana kasus per Senin (8/11) dari data Kementerian Kesehatan terjadi penambahan 244 kasus Covid-19. Angka tersebut turun dari sebelumnya terjadi penambahan 444 kasus terkonfirmasi.

Dengan adanya penurunan kasus harian, Pemerintah telah melakukan berbagai pelonggaran penerapan PPKM leveling. Di antaranya ialah pelonggaran di sektor perdagangan seperti pusat perbelanjaan dan mall.

Meski kasus mereda dan terjadi pelonggaran PPKM, Sekretaris Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Ida Sigalingging mengatakan bahwa untuk aktivitas berbelanja seperti di pasar tradisional masih tetap dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Saat ini masih membatasi [ke pasar tradisional], karena kasus mereda bukan berarti aman dari penularan Covid-19. Aktual di lapangan, dengan meredanya kasus Covid-19, masyarakat berbondong-bondong datang ke pasar tradisional, sehingga perlu untuk membatasi agar tidak terjadi kerumunan yang signifikan," kata Ida kepada Kontan.co.id, Selasa (9/11).

Baca Juga: Epidemiolog sebut tak perlu tes PCR bagi pelaku perjalanan domestik

Ida sendiri mengaku, meski masih tetap berbelanja di pasar tradisional, namun Ia tetap membatasi intensitasnya atau tak sesering seperti sebelum pandemi. Protokol kesehatan juga diterapkan Ida saat berbelanja di pusat perbelanjaan/supermarket.

Biasanya saat berbelanja di pasar tradisional Ida menggunakan sarung tangan saat memilih produk yang akan dibeli selain menjaga jarak dengan pembeli lainnya.

"Tentunya setelah berbelanja, Saya menerapkan prokes untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir serta menggunakan hand sanitizer saat bersentuhan dengan benda-benda saat berbelanja seperti uang cash dan lainnya," kata Ida.

Berdasarkan pengalamannya, Ida menceritakan bahwa saat belanja di pasar tradisional, penggunaan wastafel di pasar untuk mencuci tangan cukup terakomodir, namun masih perlu adanya peningkatan penerapan prokes lainnya seperti penggunaan masker.

"Antara lain penggunaan masker yang tepat pada pedagang yang masih banyak menggunakan masker di leher, serta jaga jarak pembeli saat memilih produk yang dituju," ungkap Ida.

Secara keseluruhan saat pandemi Ida mengakui, lebih nyaman berbelanja secara online sebagai salah satu solusi efektif untuk pencegahan penularan Covid-19. Meski demikian, Ida menyebut bahwa belanja di pasar tradisional menjadi solusi dalam membeli produk dengan jumlah yang banyak.

Selanjutnya: Vaksin Sinovac kembali datang, sebaiknya jangan tunda vaksinasi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×