kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 3 Februari 2022 Melonjak Drastis, Ini Tanda dan Gejala Terkena Omicron


Jumat, 04 Februari 2022 / 08:13 WIB
Kasus Covid-19 3 Februari 2022 Melonjak Drastis, Ini Tanda dan Gejala Terkena Omicron
ILUSTRASI. Kasus Covid-19 3 Februari 2022 Melonjak Drastis, Ini Tanda dan Gejala Terkena Omicron


Sumber: covid19.go.id,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia terus terjadi pada Februari 2022 ini. Bahkan jumlah kasus Covid-19 terbaru pada 3 Februari 2022 melonjak tinggi hingga 27.000. Kenali tanda atau gejala terinfeksi Omicron yang diperkirakan telah mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia.

Satgas Covid-19 pada Kamis 3 Februari 2022 mencatat tambahan 27.197 kasus baru positif virus corona di Indonesia. Dengan demikian, total menjadi 4.414.483 kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Kamis 3 Februari 2022.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus positif Covid-19 pada Kamis 3 Februari 2022 bertambah 5.993 orang sehingga menjadi sebanyak 4.154.797 orang di Indonesia.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat positif Covid-19 pada Kamis 3 Februari 2022 di Indonesia bertambah 38 orang menjadi sebanyak 144.411 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Kamis 3 Februari 2022 mencapai 115.275 kasus, bertambah 21.166 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini virus corona varian baru Omicron telah mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia saat ini. Hanya saja, pemeriksaan Covid-19 Omicron lebih sulit dibandingkan varian sebelumnya, sehingga data yang tercatat masih minim. 

Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus Covid-19 Omicron yang terkonfirmasi hingga Senin 31 Januari 2022 sebanyak 2.980 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.601 pasien Covid-19 Omicron di Indonesia adalah pelaku perjalanan dari luar negeri. Sedangkan jumlah kasus Covid-19 Omicron akibat penularan lokal sebanyak 1.039.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Mendekati Bulan Puasa, Ini Penjelasan Kemenkes

Waspada gejala Covid-19 Omicron

Dilansir dari Kompas.com, pada puncak pandemi Covid-19 tahun lalu, banyak penderita merasakan gejala Covid-19 yang khas yakni demam, hidung tidak bisa mencium bau (anosmia), lidah mengalami perubahan rasa (parosmia), dan sakit perut.

Namun, infeksi Covid-19 Omicron memiliki gejala mirip dengan penyakit flu yang biasanya menyerang. Melansir laman resmi Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI), Covid-19 varian Omicron cenderung menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas ketimbang saluran pernapasan bagian bawah (paru-paru).

Berikut beberapa gejala Covid-19 Omicron yang sering dilaporkan menurut studi:

Pilek atau hidung tersumbat

Menurut ZOE COVID Symptom Study asal Inggris yang mengumpulkan data harian gejala Covid-19, pilek atau hidung tersumbat adalah salah satu gejala Omicron. Untuk itu, orang yang merasakan flu atau hidung tersumbat dan pilek ada baiknya melakukan tes Covid-19.

Sakit tenggorokan dan batuk

Batuk merupakan gejala Covid-19 sejak awal pandemi. Penderita infeksi Omicron kini juga masih banyak yang merasakan gejala batuk, namun disertai sakit tenggorokan.

Nyeri otot

Sejak kali pertama Omicron dideteksi di Afrika Selatan pada akhir 2021 lalu, banyak penderita mengeluhkan gejala nyeri otot atau mialgia. Seiring penyebaran Covid-19 ke berbagai negara, gejala ini juga masih kerap dirasakan penderita Covid-19.

Kelelahan atau badan lemas

Gejala Omicron kelelahan atau badan lemas termasuk salah satu tanda penyakit yang membuat Covid-19 sulit dibedakan dengan flu atau infeksi lainnya. Jika Anda merasakan badan sering lemas atau kelelahan tanpa sebab jelas, disertai sakit tenggorokan, pilek, dan nyeri otot, segera lakukan tes Covid-19.

Beberapa gejala Covid-19 Omicron di atas biasanya tiga hari setelah penderita terpapar virus corona. Meskipun sekilas beberapa gejala Omicron lebih mirip flu dan ringan ketimbang Delta, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti agar setiap orang tidak menyepelekan masalah kesehatan ini.

Pasalnya, Covid-19 varian Omicron lebih menular dan tetap bisa memicu gejala berat dan kematian. Terutama untuk kelompok rentan dengan daya tahan tubuh lemah, komorbid, dan orang yang belum divaksinasi Covid-19.

Itulah perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia hingga 3 Februari 2022 dan gejala terinfeksi varian Omicron. Mari kembali tingkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 maupun Omicron.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×