kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona di Jakarta dalam sehari bertambah 556 orang tertinggi secara nasional


Kamis, 06 Agustus 2020 / 16:35 WIB
Kasus corona di Jakarta dalam sehari bertambah 556 orang tertinggi secara nasional


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Jakarta kembali mencatat jumlah kasus baru pasien virus corona di Jakarta tertinggi secara  nasional pada Kamis 6 Agustus 2020

Kasus baru pasien virus corona di Jakarta pada Kamis 6 Agustus 2020 kembali meningkat menggeser Jawa Timur yang empat hari terakhir mencatatkan tambahan kasus terbesar se Indonesia. . 

Satuan Tugas Nasional Penanganan Covid-19 melaporkan pada Kamis 6 Agustus 2020 jumlah pasien corona di Jakarta bertambah sebanyak 556 orang. 

Dengan tambahan kasus baru ini maka total pasien corona di Jakarta pada 6 Agustus 2020 mencapai 23.936 kasus.

Satuan Tugas Nasional Penanganan Covid-19 juga menyampaikan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan jumah tambahan pasien sembuh di Jakarta pada 6 Agustus 2020 sebanyak 246 orang sehingga total akumulasi pasien sembuh corona di Jakarta mencapai 15.006 orang.

Sementara jumlah pasien corona di Jakarta yang meninggal dunia pada 6 Agustus 2020 juga cukup tinggi dalam sehari bertambah 13 orang menjadi total akumulasi kematian pasien corona di Jakarta mencapai 901 orang.

Sehari sebelumnya Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melaporkan, penambahan kasus positif pada hari Rabu 5 Agustus 2020 sebanyak 357 kasus. 

Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta pad Rabu (5/8) sebanyak 7.611 kasus (orang yang masih dirawat / isolasi). 

Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta pada hari ini sebanyak 23.266 kasus atau lebih kecil dari laporan Kementerian Kesehatan sebanyak 23.380. 

Dari jumlah tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga melaporkan 14.760 orang dinyatakan telah sembuh.

Selain itu Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melaporkan sebanyak 895 orang meninggal dunia. Angka kematian corona di Jakarta ini lebih besar dari laporan Kementerian Kesehatan yang menyebut tingkat kematian pasien corona di Jakarta pada Rabu 5 Agustus 2020 sebanyak 888 orang. 

Pemprov DKI Jakarta menyatakan terus memassifkan tes PCR corona di Jakarta untuk menemukan kasus baru secara cepat, agar dapat segera melakukan tindakan isolasi / perawatan secara tepat. Sehingga, memperkecil potensi penularan virus corona Covid-19. 

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR corona di Jakarta sebanyak 5.044 spesimen. 

"Sebanayak 4.287 di antaranya untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 357 positif dan 3.930 negatif. Untuk jumlah tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 39.921. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 37.187," terangnya.

Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan standar WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR corona di Jakarta minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari. 

"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," imbuhnya.

Kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing. Strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah. 

Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Jakarta telah memenuhi standar itu, bahkan melebihinya.

Tes PCR corona di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,4%, sedangkan Indonesia sebesar 15,2%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%. 

Namun, persentase kasus positif ini hanya bisa dianggap valid bila standar jumlah tes yang dilakukan telah terpenuhi. Bila jumlah tesnya sedikit (tidak memenuhi standar WHO), maka indikator persentase kasus positif patut diragukan.

Selama vaksin belum tersedia, maka penularan wabah harus dicegah bersama-sama dengan disiplin menegakkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan. Perlu diingat selalu untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip ini dalam berkegiatan sehari-hari:

  • • Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
  • • Selalu jalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5 - 2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
  • • Seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50% dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. 
  • • Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×