kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kanker menjadi penyakit mematikan kedua di Amerika Serikat


Minggu, 21 Juli 2019 / 08:05 WIB
Kanker menjadi penyakit mematikan kedua di Amerika Serikat


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Kanker telah membunuh banyak orang. Jumlah Korban meninggal akibat kanker mencapai lebih dari 8,7 miliar per tahun di Amerika Serikat pada tahun 2015. Rata-rata para korban meninggal berusia 16 tahun sampai 84 tahun.

Dari laporan terbaru para peneliti American Cancer Society (ACS) mereka memprediksikan kanker telah merugikan negara sekitar US$ 94 miliar.

Kanker menjadi penyebab kedua kematian di Amerika Serikat. Diprediksikan lebih dari 606,880 orang meninggal selama tahun 2019. Jumlah kematian akibat kanker menjadi beban besar untuk ekonomi Amerika Serikat. Karena, jumlah kematian menurunkan pendapatan sebuah negara.

Baca Juga: Duduk terlalu lama meningkatkan risiko terkena kanker & serangan jantung  

Para peneliti menggunakan jumlah kematian dan kerugian negara sebagai bekal untuk menyusun biaya kematian dini akibat kanker. Lainnya, seseorang dapat menggunakan data (jumlah kematian dan kerugian negara) untuk menyusun peraturan kesehatan dan memprioritaskan anggaran, serta sumber dana untuk pembiayaan penelitian, pencegahan, diagnosis dini, dan perawatan kanker.

Sekedar info, penelitian ini menggunakan data baru dan memperkirakan kerugian berdasarkan tingkat negara.

Farhad Islami, Investigators Led menjumlahkan kematian menggunakan total kematian akibat kanker dan data harapan kehidupan orang berusia 16-84 tahun (yang meninggal karena kanker di Amerika Serikat tahun 2015).

Para peneliti menjumlah seluruh tahun, sekitar 492,146 orang diharapkan hidup seandainya mereka tidak mengembangkan kanker untuk memprediksi jumlah kematian 8,7 juta.

Kematian akibat kanker menyumbangkan kerugian sebesar US$ 94,4 miliar. Artinya setiap satu orang meninggal karena kanker menyumbang kerugian sebesar US$ 191,9.

Baca Juga: Ada 13 jenis kanker paling umum, bisa deteksi sejak dini

Para peneliti pun menemukan sumber terbesar kerugian yakni kanker paru-paru yang menyumbang US$ 21,3 miliar, kanker usus sebesar US$ 9,4 miliar, kanker payudara senilai US$ 6,2 miliar, dan kanker pankreas US$ 6,1 miliar.

Nilai kerugian tersebut tidak termasuk biaya lainnya yang berhubungan dengan kanker, biaya perawatan dan pengasuh informal.

Tingkat kerugian tertinggi terjadi di bagian selatan dan rendah di bagian barat. Contohnya, kerugian sekitar US$ 35,3 juta di Kentucky dan kerugian sebesar US$ 19,6 juta di Utah.

Bila semua negara bagian mempunyai rata-rata kerugian seperti Utah maka total kerugian akan turun sekitar US$ 27,7 miliar.

Islami mengatakan, hal ini menunjukkan bagian terbesar dari beban nasional datang dari kematian akibat kanker. Para penyedia layanan kesehatan seharusnya dapat menolong pasien yang diprediksi terkena kanker dengan cara diet, meningkatkan aktivitas fisik, dan tidak merokok.

Baca Juga: Tak selalu rokok, minum kopi juga meningkatkan risiko kanker

Robin Yabroff, Senior Author of the Study menambahkan hal ini menjadi implikasi untuk para pembuat kebijakan kesehatan. Cakupan asuransi kesehatan yang bervariasi di setiap negara bagian mempermudah akses untuk mendapatkan perawatan. Memastikan setiap orang mendapatkan kualitas perawatan yang sama.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×