kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Jutaan Orang Sudah Disuntik, Ini KIPI Vaksin Covid-19 Booster di Indonesia


Sabtu, 22 Januari 2022 / 05:00 WIB
Jutaan Orang Sudah Disuntik, Ini KIPI Vaksin Covid-19 Booster di Indonesia


Sumber: covid19.go.id,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Program vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster sudah menyasar lebih dari 1,3 juta orang di Indonesia. Lalu, apa saja kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping vaksin Covid-19 booster yang terjadi.

KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 booster merupakan hal yang wajar. Mengetaui KIPI atau efek samping vaksin Comenjadikan Anda siap untuk mengikuti vaksinasi dosis ketiga.

Pemerintah telah menjalankan vaksin Covid-19 dosis lanjutan atau vaksin booster di Indonesia sejak 12 Januari 2022. Berdasarkan data resmi hingga 20 Januari 2022, sebanyak 1.353..395 orang telah mendapatkan vaksin Covid-19 booster. Lalu, apa saja efek samping vaksin Covid-19 booster?

Sejauh ini, terdapat enam jenis vaksin Covid-19 booster yang telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yaitu Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Janssen, Moderna, Zifivax, dan Sinopharm.

Namun pemerintah hanya menggunakan tiga jenis vaksin Covid-19 untuk booster yakni Pfizer, Moderna dan AstraZeneca. Adapun tiga vaksin Covid-19 booster mempunyai efek samping masing-masing dan setiap penerimanya terkadang merasakan gejala KIPI berbeda-beda.

Baca Juga: Dr Fauci Sebut Semua Orang Bisa Tertular Covid-19 Omicron, Ini Ciri-cirinya

Bagaimana dengan perkembangan KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 booster di Indonesia?

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan, telah ada laporan masuk mengenai KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 booster yang terlaksana di Indonesia. Ia menjelaskan, efek samping vaksin Covid-19 booster yang dilaporkan tidak jauh berbeda dengan vaksinasi dasar.

Menurut dia, sejauh ini efek samping vaksin Covid-19 booster tergolong ringan dan mereda dalam waktu yang singkat. “Laporan sudah masuk (terkait KIPI vaksin booster). Gejala tidak berbeda dengan vaksinasi dasar, proporsi KIPInya rendah, gejala ringan dan singkat. Sembuh dengan atau tanpa pengobatan,” ujar Hinky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Apa saja KIPI / efek samping vaksin Covid-19 booster?

Hinky menambahkan, beberapa efek samping vaksin Covid-19 booster yang dilaporkan dari KIPI meliputi:

  • Nyeri di tempat suntikan
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Pusing
  • Lemas, lesu, atau letih
  • Mengantuk
  • Pegal
  • Nyeri otot atau sendi
  • Demam
  • Bengkak lokal

Sementara itu, apabila seseorang mengalami KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 booster bergejala ringan, dapat mengonsumsi parasetamol sebagai alternatif dengan dosis menyesuaikan usia.

Namun, jika efek samping yang ditimbulkan setelah mendapatkan vaksin Covid-19 booster atau vaksinasi dosis lanjutan tidak segera mereda bahkan semakin memburuk, maka dapat segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat.

Sebagai informasi, vaksin Covid-19 booster akan diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia yang memenuhi kriteria, seperti berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan dosis lengkap vaksin setidaknya selama 6 bulan.

Adapun pengecekan tiket dan jadwal vaksinasi Covid-19 booster dapat dilakukan melalui laman resmi pedulilindungi.id atau aplikasi PeduliLindungi, dengan login menggunakan akun yang telah dimiliki.

Manfaat vaksin Covid-19 booster

Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru menyatakan masyarakat perlu mendapatkan vaksin Covid-19 booster setelah 6 bulan menjalani vaksinasi dosis kedua.  Vaksin Covid-19 booster diperlukan untuk meningkatkan proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan.

“Berdasarkan hasil studi, terjadi penurunan antibodi enam bulan setelah dosis primer atau lengkap dua dosis penyuntikan, dan satu dosis jika vaksin Janssen, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster,” ucap Reisa, dikutip dari situs Covid19.go.id.

Hal tersebut juga didukung oleh hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) melalui surat nomor ITAGI/SR/2/2022 mengenai kajian vaksin Covid-19 dosis lanjutan. ITAGI menganjurkan pemberian booster untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun.

Reisa menjelaskan bahwa pada tanggal 12 Januari 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan enam merek vaksin yang disetujui untuk booster, yakni Sinovac-Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, Zifivax, dan Janssen. Selain itu, BPOM juga mengeluarkan panduan vaksinasi ketiga.

“Pada tanggal 12 Januari 2022, Badan POM juga kemudian mengeluarkan panduan padanan vaksin yang bisa digunakan, dapat berupa vaksin homolog atau vaksin yang sama dengan vaksin primer, atau pun heterolog yang merupakan vaksin yang berbeda dengan vaksin primer,” jelas Reisa.

Kemudian panduan tersebut dilengkapi oleh panduan dari Kementerian Kesehatan yang disesuaikan dengan jumlah dan stok vaksin yang tersedia. Reisa menjelaskan bahwa terdapat dua padanan vaksin untuk booster.

“Bagi penerima vaksin primer Sinovac dapat menggunakan setengah dosis Pfizer atau setengah dosis Astrazeneca sebagai booster. Sedangkan penerima vaksin primer Astrazeneca dapat menggunakan setengah dosis Moderna atau setengah dosis Pfizer,” jelasnya.

Itulah daftar KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 booster yang perlu dipahami. Efek samping Covid-19 booster hanya bersifat ringan, masyarakat tidak perlu khawatir.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×