Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Ada beberapa jenis obat batuk yang dijual bebas untuk orang dewasa. Namun ingat, setiap obat batuk memiliki efek samping yang wajib diketahui sebelum diminum. Untuk mengurangi efek samping tersebut, Anda bisa menggunakan cara meredakan batuk tanpa obat.
Jenis obat batuk orang dewasa yang utama dan banyak dijual bebas, yaitu: Ekspektoran, Suppressant, dan Kombinasi.
Masing-masing jenis obat batuk ini memiliki cara kerja yang berbeda dengan potensi efek samping yang sama. Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan sebelum membelinya. Dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas jenis obat batuk dan potensi efek sampingnya yang umum pada orang dewasa.
Jenis obat batuk orang dewasa Ekspektoran
Mengutip Verywell Health, ekspektoran membantu mengencerkan lendir dari paru-paru, sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk. Obat batuk ekspektoran ini berguna untuk orang dewasa yang mengalami penumpukan lendir kental yang sulit dikeluarkan.
Baca Juga: Bisa Obati Flu dan Batuk, Ini Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan
Ketika lendir berada di paru-paru Anda, itu dapat menyebabkan infeksi bakteri, termasuk pneumonia atau sering disebut sebagai paru-paru basah. Batuk dapat membersihkan lendir dan membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan, jadi ada kemungkinan ekspektoran dapat mencegah Anda terkena penyakit serius.
Dikutip dari Single Care, salah satu contoh obat batuk yang populer dari jenis ekspektoran adalah guaifenesin. Guaifenesin adalah satu-satunya ekspektoran yang dijual bebas untuk membantu meredakan gejala pilek. Obat ini bekerja untuk meredakan kemacetan dada dan sering dikombinasikan dengan pseudoefedrin untuk meredakan berbagai gejala.
Jenis obat batuk orang dewasa Suppressant
Suppressant adalah jenis obat batuk yang melakukan tugasnya dengan menghalangi refleks batuk Anda. Komunitas medis memperdebatkan keefektifan dan kegunaan obat batuk jenis ini. Karena batuk adalah cara tubuh mengeluarkan zat asing dari paru-paru, jadi bukan ide yang cukup bagus untuk menghentikan batuk.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan obat batuk suppressant, ketahuilah bahwa obat ini paling baik digunakan hanya pada malam hari saat Anda sulit tidur karena batuk.
Dikutip dari Single Care, suppressant tidak boleh digunakan jika batuk disebabkan oleh merokok, emfisema, asma, pneumonia, atau bronkitis kronis. Ini membuat lendir menjadi lebih kental dan sulit untuk digerakkan, mengakibatkan batuk yang lebih parah.
Dekstrometorfan (DM) adalah salah satu obat batuk suppressant paling umum, yang memengaruhi sinyal di otak yang memicu refleks batuk. Dekstrometorfan tersedia bebas dalam bentuk sirup, kapsul, semprotan, tablet, dan permen.
Jenis obat batuk orang dewasa Kombinasi
Banyak obat batuk untuk orang dewasa menggabungkan beberapa jenis obat dalam satu produk. Obat batuk ini dijual bebas biasanya sebagai formula "multi-gejala" dan mungkin terdiri dari:
- Ekspektoran
- Suppressant
- Dekongestan
- Antihistamin (obat alergi yang dapat meredakan beberapa gejala pilek)
- Pereda nyeri/pereda demam, seperti Tylenol (acetaminophen) atau Advil (ibuprofen)
Baik dekongestan maupun antihistamin memiliki efek mengeringkan lendir. Itu bisa membuat lendir Anda lebih kental dan lebih sulit dibersihkan dari saluran udara Anda. Jika tidak mengalami sesak (kongesti), tidak disarankan menggunakan dekongestan.
Jika Anda tidak mengalami demam atau nyeri tubuh (badan pegal-pegal), tidak disarankan Anda menggunakan Tylenol atau Advil (obat pereda nyeri).
Efek samping obat batuk
Mengutip Verywell Health, potensi efek samping obat batuk untuk orang dewasa antara lain: Sakit kepala Mual Muntah Sakit perut Pusing Mengantuk Gugup/gelisah Jika Anda mengalami efek samping obat-obatan ini yang parah atau tidak kunjung hilang, coba periksa ke dokter.
Untuk diketahui bahwa obat batuk yang dianggap aman untuk orang dewasa belum tentu aman untuk semuanya dengan kondisi kesehatan berbeda. Lebih baik kenali dahulu kondisi Anda dan obat yang akan Anda beli. Penting diketahui juga bahwa ahli kesehatan tidak merekomendasikan obat batuk orang dewasa yang dijual bebas ini untuk anak di bawah 6 tahun karena risiko keracunan.
Cara meredakan batuk tanpa obat
Batuk adalah sakit yang umum dan kerap terjadi pada setiap orang. Nah, untuk menyembuhkan batuk, tak perlu terburu untuk minum obat kimia.
Kita bisa menyembuhkan batuk dengan obat batuk alami atau pengobatan alami. Sejakn dulu, orang menggunakan berbagai pengobatan alami untuk menyembuhkan batuk terus-menerus.
Mengutip MedicalNewsToday, berikut adalah beberapa obat batuk alami yang bisa digunakan sebagai cara menyembuhkan batuk gejala Covid-19:
Baca juga: Terjangkit virus corona meski sudah divaksin, kenali gejalanya
Berkumur air asin
Cara pertama meredakan batuk tanpa obat adalah berkumur air asin. Obat sederhana ini adalah salah satu yang paling efektif untuk mengobati sakit tenggorokan dan batuk basah atau batuk berdahak. Air garam mengurangi dahak dan lendir di bagian belakang tenggorokan yang dapat mengurangi kebutuhan untuk batuk.
Cara meredakan batuk tanpa obat dengan air asin adalah:
- Aduk setengah sendok teh garam ke dalam secangkir air hangat sampai larut.
- Biarkan larutan agak dingin sebelum digunakan untuk berkumur.
- Biarkan campuran itu sampai di belakang tenggorokan selama beberapa saat sebelum dimuntahkan.
- Berkumurlah dengan air garam beberapa kali setiap hari sampai batuk membaik.
- Hindari memberikan air garam kepada anak kecil karena mereka mungkin tidak dapat berkumur dengan benar, dan menelan air garam bisa berbahaya.
Teh madu
Cara kedua meredakan batuk tanpa obat adalah minum teh madu. Menurut beberapa penelitian, madu dapat meredakan batuk. Sebuah study pada pengobatan untuk batuk malam hari pada anak-anak dibandingkan madu hitam dengan dekstrometorfan obat penekan batuk dan tanpa pengobatan.
Para peneliti melaporkan bahwa madu memberikan bantuan paling signifikan dari batuk, diikuti oleh dekstrometorfan. Meskipun manfaat madu dibandingkan dekstrometorfan kecil, orang tua menilai madu paling baik dari ketiga intervensi.
Cara meredakan batuk tanpa obat dengan teh madu adalah:
- Campurkan 2 sendok teh dengan air hangat atau teh herbal.
- Minum ramuan ini sekali atau dua kali sehari.
- Jangan berikan madu kepada anak-anak di bawah umur 1 tahun.
Jahe
Cara ketiga meredakan batuk tanpa obat adalah menggunakan jahe. Jahe dapat meredakan batuk kering atau asma, karena memiliki sifat anti-inflamasi. Ini juga dapat meredakan mual dan nyeri.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa anti-inflamasi dalam jahe dapat mengendurkan selaput di saluran udara, yang dapat mengurangi batuk. Para peneliti terutama mempelajari efek jahe pada sel manusia dan hewan, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan.
Cara meredakan batuk tanpa obat dengan jahe adalah:
- Seduh teh jahe yang menenangkan dengan menambahkan 20–40 gram irisan jahe segar ke dalam secangkir air panas.
- Biarkan selama beberapa menit sebelum diminum.
- Tambahkan madu atau jus lemon untuk meningkatkan rasa dan lebih menenangkan batuk.
- Perlu diingat bahwa dalam beberapa kasus, teh jahe dapat menyebabkan sakit perut atau mulas.
Baca juga: Inilah jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia & efek samping yang terjadi
Probiotik
Cara keempat meredakan batuk tanpa obat adalah minum probiotik. Probiotik tidak secara langsung meredakan batuk, tetapi dapat meningkatkan sistem kekebalan dengan menyeimbangkan bakteri di usus.
Sistem kekebalan yang unggul dapat membantu melawan infeksi atau alergen yang mungkin menyebabkan batuk. Salah satu jenis probiotik, bakteri yang disebut Lactobacillus, memberikan manfaat sederhana dalam mencegah flu biasa, menurut penelitian. Suplemen yang mengandung Lactobacillus dan probiotik lain tersedia di toko kesehatan dan toko obat.
Beberapa makanan juga secara alami kaya akan probiotik, antara lain: sup miso, yogurt alami, kimchi, kol parut. Namun, jumlah dan keragaman unit probiotik dalam makanan dapat sangat bervariasi. Mungkin yang terbaik adalah mengonsumsi suplemen probiotik selain makan makanan kaya probiotik.
Itulah beragam cara meredakan batuk tanpa obat yang kini merupakan salah satu gejala Covid-19. Jangan lupa untuk tetap menjalani isolasi dan memeriksakan diri ke dokter jika sakit tak kunjung sembuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Jenis Obat Batuk untuk Orang Dewasa dan Efek Sampingnya", dan "Jadi Salah Satu Gejala Covid-19, Ini Cara Mengobati Batuk Secara Alami",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News