Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Heatstroke atau serangan panas menjadi salah satu penyebab jemaah haji meninggal saat menjalankan ibadah haji.
Heatstroke adalah kondisi dimana tubuh tidak mampu mengontrol kenaikan suhu yang disebabkan oleh cuaca panas.
Melansir situs Universitas Muhammadiyah Surabaya, tanda yang perlu diketahui jika ada kenaikan suhu secara mendadak lebih dari 39 derajat Celcius.
Baca Juga: Apa Saja Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Penerbangan? Ini Strategi
Tanda-tanda heatstroke tersebut yang wajib diwaspadai oleh jamaah haji diantaranya yaitu:
- Tubuh tidak mampu mengeluarkan keringat,
- Kulit memerah, panas, dan kering,
- Muncul gejala sakit kepala atau pusing,
- Mual dan muntah,
- Nadi menjadi lebih cepat dan kuat,
- Pernapasan menjadi lebih cepat dan pendek, hingga terjadi penurunan kesadaran.
Penanganan heatstroke
Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menyebut, salah satu penyebab heatstroke pada jamaah haji adalah suhu yang panas dan paparan sinar matahari yang terik
Selain itu aktivitas yang berat, sedangkan tubuh dalam kondisi kekurangan cairan atau dehidrasi, disertai adanya kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, obesitas, atau tubuh sudah dalam kondisi sakit/demam menjadi penyebab kondisi ini.
“Suhu tubuh harus segera diturunkan, karena jika tidak maka akan dapat memicu kerusakan organ vital yang berujung pada kejang dan kematian,”ujar Ira, dikutip dari situs UM Surabaya.
Baca Juga: Diperkirakan Idul Adha Beda Hari, Muhammadiyah Usul 28 Juni 2023 Hari Libur
Ira menjelaskan, penanganan yang dapat dilakukan jika seseorang mengalami heatstroke atau menemui seseorang dengan serangan heatstroke yakni:
1. Segera bawa penderita ke tempat yang teduh, tempat yang dingin, atau tempatkan pada ruangan ber AC.
2. Kendurkan semua pakaian agar penderita dapat bernapas dan memperoleh oksigen secara maksimal.
3. Mengompres dengan handuk basah
“Ketiga kompres menggunakan handuk atau kain yang telah dibasahi pada bagian kepala, leher, ketika, dan selangkangan, atau bisa juga membasahi badan penderita dengan air dingin,”imbuh Ira lagi.
4. jika seseorang masih dalam kondisi sadar, segera berikan air minum untuk menghidrasi tubuh dan terakhir segera mencari pertolongan medis.
Cara mencegah heatstroke
Ira juga membagikan tindakan-tindakan yang dapat dilakukan agar seseorang tidak mengalami serangan heatstroke saat ibadah haji.
1. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh, minum 1 gelas air (300cc) atau lebih setiap jam, jangan menunggu haus untuk minum
2. Menghindari terkena sinar matahari langsung, gunakan payung atau penutup kepala untuk melindungi tubuh dari terik matahari, dan segera semprotkan air/ basahi tubuh yang terkena sinar matahari langsung
3. Istirahat yang cukup, tidak memaksakan tenaga pada aktivitas yang tidak berhubungan dengan ibadah
4. Mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, hindari minuman manis karena menyebabkan dahaga berlebih dan menyebabkan dehidrasi
5. Memeriksa kesehatan rutin
“Terakhir, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin jika memiliki riwayat penyakit tertentu,”pungkas Ira.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News