kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama yang Tepat pada Korban Kecelakaan


Rabu, 18 Mei 2022 / 14:19 WIB
Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama yang Tepat pada Korban Kecelakaan
ILUSTRASI. Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama yang Tepat pada Korban Kecelakaan. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sering kali korban kecelakaan terlambat ditangani karena masih sedikit masyarakat yang memahami pertolongan pertama pada kecelakaan yang tepat. 

Padahal kecelakaan bisa terjadi dimana saja seperti di jalan raya hingga tempat umum seperti di lokasi wisata seperti yang baru-baru ini terjadi di Ken Park Surabaya. 

Menanggapi kejadian tersebut, dokter bedah dokter spesialis bedah Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Andi Abdillah, mengimbau masyarakat untuk bertindak tepat saat terjadi kecelakaan. 

Dia menjelaskan jika kecelakaan bisa mengakibatkan luka ringan hingga berat pada korban yang memerlukan tindakan yang sesuai.

Baca Juga: Tata Tertib UTBK 2022 di Pusat UTBK Undip, dari Berkas hingga Pakaian Peserta

Saat menangani korban kecelakaan, masyarakat awam diharapkan tidak melakukan tindakan yang justru akan memperparah keadaan korban hingga petugas medis datang. 

Karenanya, Andi, sapaan akrabnya memberikan beberapa langkah pertolongan pertama untuk mencegah risiko memperparah kondisi korban kecelakaan.

Langkah-langkah pertolongan pertama pada korban kecelakaan

Andi mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan jangan merasa panik. Penolong harus bisa mengontrol diri sendiri sebagai orang yang akan menolong agar tindakan yang dilakukan bisa baik pula, 

"Kemudian, jika bisa memposisikan diri sebagai leader di lokasi kejadian, kita juga harus meminta orang-orang lain untuk ikut tenang. Selain itu juga menunjuk satu dua orang untuk segera menghubungi pihak medis atau rumah sakit,” jelasnya seperti dikutip dari situs UMM. 

Langkah ketiga adalah melihat korban mana yang menjadi prioritas untuk ditolong. Dalam istilah medis, langkah ini disebut dengan triase.

Triase adalah sistem yang  digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas dan dievakuasi ke fasilitas kesehatan.

“Korban yang tidak sadar, kemungkinan mengalami cedera pada bagian otak atau kepala, tulang belakang leher ataupun pendarahan dalam. Jadi kita memprioritaskan mereka yang mengalami luka berat,” terang Andi. 

Selanjutnya, periksa pernapasan dan kondisi luka pada korban. Pemeriksaan pernapasan penting dilakukan agar mengetahui apakah korban kekurangan oksigen atau tidak setelah kecelakaan. 

Langkah ini bisa dilakukan dengan screening, menanyakan pada korban mengenai keluhan sakitnya pada bagian tubuh mana.

Baca Juga: PPDB SD Jakarta 2022, Ini Syarat, Jalur-Jalurnya serta Jadwal Kegiatan PPDB

Jika korban mengalami cedera pada tangan atau kaki, usahakan untuk untuk memposisikan tangan atau kaki tetap lurus dan tidak menekuk. 

Sementara, jika ada luka luar atau pendarahan pada korban, bisa dengan menekan bagian luka dengan kasa atau kain bersih untuk menghentikan atau mengurangi pendarahan.

Hal penting lainnya saat melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan adalah tidak memberikan minum atau menyiram air pada korban yang tidak sadar.

“Ini tindakan yang cukup berbahaya karena bisa saja air masuk melalui saluran pernafasan kemudian malah membuat korban susah bernafas,” jelas Andi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×